PURWAKARTA– Suasana di Kantor Pemerintah Daerah Purwakarta pagi itu berbeda dari biasanya. Seorang anak berbakat, Nino Febrian Ammar Rifai, santri SD Plus 3 Al-Muhajirin, hadir dengan senyumnya yang khas. Tangannya, yang selama ini lincah menari di atas tuts piano, kini bersalaman dengan Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, S.Ag, atau yang akrab disapa Om Zein.
Kehadiran Nino di Pemda bukan sekadar kunjungan biasa. Ia datang sebagai sosok kebanggaan Purwakarta setelah meraih medali emas di ajang The VIII International Liszt Ferenc Malaysia Preliminary 2025.
Prestasi membanggakan ini tidak hanya mengharumkan nama SD Plus 3 Al-Muhajirin, tetapi juga menjadi bukti bahwa talenta juara dunia bisa lahir dari lingkungan sekolah berbasis pesantren di Purwakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Om Zein memberikan apresiasi tinggi kepada Nino. Prestasi ini bukan hanya membanggakan bagi keluarga dan sekolah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Purwakarta. Nino diyakini akan terus melangkah lebih jauh, membawa nama Purwakarta hingga ke panggung dunia.
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Dr. Purwanto, yang turut hadir dalam pertemuan itu, juga menyampaikan rasa bangganya.
Pencapaian Nino adalah bukti nyata bahwa pendidikan di Purwakarta mampu melahirkan generasi emas yang berprestasi di berbagai bidang. Dinas Pendidikan mendukung Nino bisa tampil maksimal di Eropa nanti.
Dari Purwakarta ke Budapest
Kemenangan di Malaysia membuka jalan bagi Nino menuju kompetisi yang lebih besar di Budapest, Hungaria. Di sana, ia akan bertanding dengan pianis muda berbakat dari berbagai belahan dunia. Sebuah tantangan besar yang membutuhkan persiapan matang, baik dari segi teknis maupun mental.
Nino sendiri tampak penuh percaya diri. Ia ingin memberikan yang terbaik di Budapest. Ini kesempatan besar, dan akan berusaha sekuat tenaga.
Kepala SD Plus 3 Al-Muhajirin dan para guru turut mendukung penuh perjalanan Nino. Nino bukan hanya sebagai siswa berprestasi, tetapi juga sebagai inspirasi bagi teman-temannya. Nino adalah bukti bahwa santri bisa berprestasi di berbagai bidang. Menghafal Al-Qur’an dengan baik, tetapi juga sangat berbakat dalam seni musik.
Melihat potensi besar yang dimiliki Nino, Pemerintah Daerah Purwakarta siap mendukung langkahnya.
Om Zein juga berpesan kepada seluruh anak-anak Purwakarta agar terus berprestasi. Jangan takut bermimpi besar. Dengan usaha dan doa, tidak ada yang tidak mungkin.
Pertemuan itu diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kelancaran bagi Nino dalam perjalanannya menuju kompetisi dunia.
Dari sebuah ruang kelas di Purwakarta, melodi yang dimainkan Nino telah menggema hingga ke pentas internasional. Kini, langkahnya menuju panggung dunia semakin nyata. Dengan dukungan dari keluarga, sekolah, dan pemerintah daerah, impian menjadi juara dunia piano bukan lagi sekadar angan-angan.
Dan siapa tahu, di Budapest nanti, sejarah baru akan tercipta. (*)
