
PURWAKARTA – KH. R. Marpu Muhidin Ilyas SDK, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, merilis karya terbaru berjudul “Free Yourself: 10 Perang Batin yang Menghancurkan Hidup dan Solusinya.” Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami perjuangan batin yang kerap tak disadari namun berdampak besar dalam kehidupan.
Dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, buku ini membongkar sepuluh “penjajah hati” yang selama ini menjadi sumber dari kerusakan jiwa dan akhlak: banyak makan, banyak bicara, marah, iri hati, kikir, cinta kedudukan, cinta dunia, sombong, ujub, dan riya’. Tak hanya membahas bahayanya, setiap bab juga menyajikan solusi konkret agar pembaca mampu membebaskan diri dari belenggu sifat buruk.
Dalam pengantar buku, KH. R. Marpu menekankan bahwa kemenangan dalam perang batin adalah kemenangan sejati. “Hati yang penuh sifat-sifat buruk akan menyeret kita pada kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat,” tulisnya.
Buku ini bukan hanya refleksi spiritual, tetapi juga buah dari perjalanan panjang sang penulis dalam dunia pendidikan dan pesantren. Lahir di Sumedang, 8 Januari 1978, R. Marpu tumbuh dalam keluarga agamis dan sejak dini menekuni kitab kuning di bawah bimbingan para ulama. Beliau melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) dan menyelesaikan studi magisternya di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dengan predikat terbaik.
Kini, sebagai pengasuh Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta, beliau aktif membina ribuan santri serta menjadi inspirasi dalam dunia dakwah dan literasi keislaman. Ia juga dikenal produktif menulis, dengan puluhan artikel dan buku yang telah diterbitkan, di antaranya “Menikmati Zikir”, “Hijrah yang Mengubah”, “Meniru Sifat Allah”, hingga “Rahasia Shalat Khusyuk”.
Menyasar pembaca usia remaja hingga dewasa yang ingin memperbaiki kualitas diri melalui pendekatan spiritual dan refleksi batin. Buku “Free Yourself” diterbitkan oleh Quanta–Elex Media Komputindo Kompas- Gramedia dan menjadi Best-Seller.
“Sekarang saatnya. Menangkan perang batinmu. Temukan dirimu yang lebih kuat, bersih, dan merdeka!” seru KH. R. Marpu dalam sampul bukunya. (*)