Ketua Umum PBNU Resmikan SPPG Kampus 2 Al-Muhajirin dan 12 Pesantren Lainnya

Bagikan artikel ini:
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf secara simbolis meresmikan SPPG Kampus 2 Al-Muhajirin Purwakarta bersama Pimpinan BGN dan Pimpinan Ponpes Al-Muhajirin. Program ini menjadi bagian dari kontribusi NU dalam membangun ketahanan gizi nasional.

CIREBON — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), meresmikan secara langsung 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lingkungan Nahdlatul Ulama. Salah satunya adalah SPPG Kampus 2 Al-Muhajirin Purwakarta, yang turut diresmikan dalam acara yang digelar di Pondok Pesantren Mu’allimin-Mu’allimat, Babakan Ciwaringin, Cirebon, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Acara peresmian ini menjadi bagian dari peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi PBNU bersama Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai wujud komitmen NU dalam membangun ketahanan nasional melalui peningkatan gizi santri dan warga pesantren.

Turut hadir dalam acara ini sejumlah tokoh, di antaranya Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, serta pengurus PWNU Jabar dan sejumlah pimpinan pesantren seperti Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta.

Baca Juga:  Antusiasme Santri hingga Kepala Unit Sambut Gebyar Hari Santri Nasional 2024 di Al-Muhajirin Purwakarta

“Separuh dari populasi Indonesia adalah warga NU. Maka menjaga NU sama artinya dengan menjaga Indonesia. Kesejahteraan warga NU adalah ketahanan nasional itu sendiri,” ujar Gus Yahya.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, dan para tokoh NU Jawa Barat menghadiri peresmian 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Mu’allimin-Mu’allimat Babakan Ciwaringin, Cirebon. (Sabtu, 2 Agustus 2025)

Dalam sambutannya, Gus Yahya menekankan bahwa NU bukan hanya organisasi keagamaan, tetapi merupakan kekuatan sosial strategis yang siap menopang agenda besar pemerintah, termasuk dalam bidang ketahanan pangan dan pertahanan nasional. Beliau menyampaikan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, secara khusus telah meminta NU untuk mengambil peran aktif dalam program-program nasional strategis.

“Bahkan kemarin saya bertemu Menhan. NU diminta ikut memperkuat pertahanan. Karena jika gizi anak-anak kita buruk, mereka akan lemah saat negara butuh kekuatan,” ujarnya.

Sementara itu, Gus Ulun Nuha, anggota Tim Akselerasi SPPG MBG PBNU, menyampaikan bahwa peresmian 13 dapur ini merupakan langkah awal dari target besar PBNU membangun 1.000 dapur MBG di pesantren-pesantren seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Puncak Hari Santri Nasional 2024 di Al-Muhajirin Purwakarta: Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan

“Awalnya ide ini sempat ditolak dan dipertanyakan. Tapi alhamdulillah, santri kita makin paham bahwa makan bergizi sekali sehari tidak mengganggu tradisi pondok. Bahkan dapur MBG akan menjadi kekuatan baru dalam mencetak santri yang sehat dan siap memimpin,” jelas Gus Ulun.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf berfoto bersama perwakilan 13 pesantren mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG) PBNU-BGN setelah penyerahan plakat peresmian SPPG. Salah satunya adalah SPPG Kampus 2 Al-Muhajirin Purwakarta

Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Nasional BGN, Dr. Nurjaeni, Ph.D juga menyampaikan bahwa pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada NU dalam pembangunan dapur MBG, tanpa pembatasan kuota sebagaimana lembaga-lembaga lainnya.

“Untuk TNI dan Polri saja masing-masing baru dibangun 100 dapur. Muhammadiyah sekitar 40. Tapi NU langsung diberi mandat 1.000 dapur. Ini bentuk kepercayaan luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahasiswa STAI Al-Muhajirin Tebar Hewan Qurban di Dua Kecamatan di Purwakarta

Daftar 13 SPPG Mitra MBG yang Diresmikan:

  1. Pondok Pesantren Mu’allimin-Mu’allimat, Babakan Ciwaringin, Cirebon
  2. Pondok Pesantren Abu Manshur, Cirebon
  3. Pondok Pesantren Sirajul Mukhlasin 2 Yajri, Magelang
  4. Pondok Pesantren Assalafiyah, Mlangi, Yogyakarta
  5. Pondok Pesantren Ma’hadul Muta’allimin, Ngawi
  6. Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida, Sukabumi
  7. Pondok Pesantren Duta Aswaja, Kudus
  8. Pondok Pesantren Krapyak (Yayasan Ali Maksum), Yogyakarta
  9. Yayasan Pendidikan Azzam Abu Haidir Anshor, Labuhan Batu Utara
  10. Yayasan Mukti Khoiriyah, Banyumas
  11. Yayasan Al Musaddadiyah, Garut
  12. Yayasan Al-Muhajirin, Purwakarta
  13. Pondok Pesantren Putra Putri Marsahaja, Riau

Melalui peresmian ini, SPPG Kampus 2 Al-Muhajirin Purwakarta resmi menjadi bagian dari jaringan dapur MBG PBNU, sebagai bentuk konkret khidmat Nahdlatul Ulama dalam membangun generasi santri yang sehat, kuat, dan siap menjadi pemimpin masa depan bangsa. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *