PURWAKARTA – Lansia meupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan lansia bukan hanya sebagai orang yang dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai.
Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat dicegah dengan memaksimalkan daya kerja otak, salah satunya melalui peningkatan aktivitas spiritual. Aktivitas spiritual tersebut meliputi pelaksanaan aktivitas ibadah seperti membaca Al Qur’an, kajian, wisata ruhani, shalat sunnah, shalat wajib dan dzikir berjama’ah yang dilakukan secara rutin.
Salah satu wujud kepedulian kepada para Lansia, Yayasan Al Muhajirin Purwakarta telah membuka Pondok pesantren khusus Lansia, tepatnya di Al Muhajirin Kampus 5 Wanayasa, yang saat ini, Minggu, 03 Maret 2024 sedang diresmikan.
Ponpes Lansia Al Muhajirin ini adalah yang pertama di Purwakarta, dan mendapat dukungan dari Pemkab Purwakarta, seperti yang disampaikan Staf Ahli Bupati, Dikki Darmawan.
“Kami atas nama Pemkab Purwakarta mengucapkan terimaksih, dan dukungan, serta mengapresiasi yang setingi tingginya kepada Yayasan dan Pimpinan Al Muhajirin yang hari ini telah melaksanakan dua hal yang sangat penting bagi umat Islam, yaitu peresmian Masjid At Taufik Alawi dan Pesantren Lansia.” Ucap Diki