PURWAKARTA – Salah satu unit yang ada di Yayasan Al Muhajirin yakni SMP-MTs atau SMI 1-3 Al Muhajirin Kampus Pusat gelar acara Khutbatul Ikhtitam yang dilaksanakan di aula Al-Madinah Kampus 2 Al Muhajirin pada hari Minggu (02/06/2024), yang di buka oleh ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd.
Pimpinan Pesantren Al Muhajirin, Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA dalam tausyiahnya menyampaikan, pendidikan adalah suatu proses untuk menuju perubahan dan kebaikan.
“Pondok Pesantrean adalah lembaga pendidikan yang isinya yaitu, pertama Tazkiyatun Nafsi yaitu mensucikan diri dari segala dosa dan sifat-sifat tercela, yang kedua Tarbiyah adalah pendidik yang selalu disertai dengan contoh teladan, ketiga, Taqlid yang artinya Al Muhajirin adalah lembaga pendidikan yang bukan hanya dalam bentuk kata kata, tetapi juga bagaimana amaliyahm dan yang terakhir pendidikan itu adalah Tashdiq yaitu terwujudnya ahlaqul qarim.” Ucap Prof. Dr. KH. Abun.
Dalam sambutannya, Teh Ifa mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan pendidikan di SMI 1-3 Al-Muhajirin. Beliau menyoroti pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda.
“Alhamdulillah, kita telah melewati satu tahun ajaran yang penuh tantangan dan pencapaian. Saya sangat bangga dengan dedikasi dan usaha keras yang ditunjukkan oleh para siswa, guru, dan staf kepegawaian, karena pendidikan adalah investasi terbaik yang bisa kita berikan kepada anak-anak kita untuk masa depan mereka,” ujar Teh Ifa.
Beliau juga memberikan motivasi kepada para siswa untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu dan mengembangkan diri, baik secara akademis maupun spiritual.
“Jangan pernah berhenti belajar dan berusaha. Jadilah generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Kepala SMI 1 3 Al Muhajirin Kampus Pusat, H. Amit Saepul Malik, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa insan terpelajar adalah pemilik masa lalu, sedangkan insan yang terus belajar adalah pemilik masa sekarang dan pemilik masa depan.
“Meskipun hari ini kita sedang melaksanakan Khutbatul Ikhtitam, bukan berarti harus berhenti belajar dan harus terus belajar melanjutkan pendidikan dan menambah ilmu serta wawasan.” Ucap H. Amit