
PURWAKARTA — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Muhajirin Purwakarta kembali menggelar kegiatan Studium Generale sebagai pembuka resmi Tahun Akademik 2025–2026.
Acara yang penuh semangat ini berlangsung pada Kamis, 9 Oktober 2025, bertempat di Aula Syaikh Datul Kahfi (SDK), Kampus Pusat Al-Muhajirin, dengan mengusung tema besar “Transformasi Pendidikan Tinggi Islam Melalui Kurikulum Berbasis Cinta Menuju Kampus Berdampak.”
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, dosen, dan ratusan mahasiswa baru yang antusias menyambut tahun akademik baru dengan semangat pembaharuan dan penguatan nilai-nilai keislaman.
Turut hadir dan memberikan tausiyah pembuka, Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan Pendidikan Islam sejati adalah pendidikan yang menumbuhkan cinta—cinta kepada Allah, cinta kepada sesama, dan cinta kepada ilmu. Dari cinta itu lahir amal, dan dari amal lahirlah keberkahan.
Sementara itu, Dr. H. Cece Nurhikmah, M.Ag, selaku Ketua STAI Al-Muhajirin, menyampaikan bahwa Studium Generale tahun ini momentum untuk memperkuat arah transformasi kurikulum dan kebermanfaatan sosial.
Kurikulum berbasis cinta bukan konsep romantis, melainkan pendekatan pedagogis yang menempatkan mahasiswa sebagai subjek aktif yang tumbuh dengan empati, integritas, dan tanggung jawab sosial.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama yang membagikan pengalaman dan perspektif berharga tentang arah baru pendidikan tinggi Islam.
Pertama, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta, memaparkan pentingnya integrasi nilai-nilai spiritual, sosial, dan akademik dalam sistem pendidikan Al-Muhajirin.
Selanjutnya, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung periode 2015–2023, memberikan wawasan tentang strategi transformasi kelembagaan dan kurikulum di perguruan tinggi Islam. Ia menekankan pentingnya sinergi antara keilmuan, teknologi, dan spiritualitas, juga pesan-pesan inspiratif seperti dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Narasumber ketiga, Ruli Akmal Nugraha, S.I.Kom, Kepala Cabang BSI Syariah Purwakarta, menyoroti hubungan erat antara pendidikan dan dunia profesional.
Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini berlangsung interaktif dan inspiratif. Para mahasiswa baru tampak antusias menyimak setiap sesi, mencatat poin-poin penting, dan terlibat dalam dialog dengan para narasumber.
Studium Generale 2025–2026 menjadi refleksi nyata dari komitmen STAI Al-Muhajirin untuk terus bertransformasi menjadi kampus yang berdampak, baik secara akademik, sosial, maupun spiritual.
Dengan semangat “Cinta sebagai Landasan Transformasi,” acara ini menegaskan bahwa Al-Muhajirin tidak sekadar mencetak lulusan berprestasi, tetapi juga membangun insan yang berjiwa rahmatan lil ‘alamin. (*)