PURWAKARTA— Aula Masjid Al-Madinah, Komplek Al-Muhajirin Kampus 2 Cisereuh, Kamis pagi 19 Juni 2025, dipenuhi wajah-wajah ceria. Terselip haru di antara tawa, ketika para orangtua menyaksikan buah hati mereka tampil percaya diri di atas panggung.
Haflah Ikhtitam dan Pentas Kreasi Seni TK Al-Muhajirin Kampus Pusat Tahun Pelajaran 2024-2025 menjadi momentum istimewa yang bukan hanya menandai kegiatan akhir pembelajaran di TK Al Muhajirin, namun juga memperlihatkan buah dari pendidikan usia dini yang sarat nilai, cinta, dan pembiasaan islami.
Dalam kegiatan ini, anak-anak hebat membaca Al-Quran dan juga tampil memukau dengan berbagai kreasi seni. Ada yang menyanyi lagu anak-anak Islami dengan suara jernih, ada pula yang menari dengan gerakan anggun, mengenakan busana khas nusantara. Tak kalah menghibur adalah penampilan operet yang sarat akan pesan pendidikan.
Keceriaan mereka di atas panggung menjadi kebahagiaan yang menyelimuti seluruh ruangan, membawa decak kagum dari para tamu undangan, guru, dan orangtua.
Namun lebih dari sekadar hiburan, pentas seni ini menjadi bukti nyata keberhasilan proses pembelajaran di TK Al-Muhajirin yang tak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga spiritual dan emosional.
Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., yang hadir menyampaikan sambutan hangatnya, tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan harunya. Di hadapan para wali murid dan tamu undangan, beliau menyampaikan:
“Saya sampai kagum lihat anak-anak kita yang hebat. Bacaan Al-Qur’annya betul semua, panjang-pendeknya betul semua, luar biasa. Ini bukan sekadar prestasi, tapi fondasi penting dalam hidup mereka.”
Beliau menekankan bahwa proses mencetak karakter anak yang cinta Al-Qur’an bukan hal yang mudah. Butuh kerja sama yang erat antara sekolah dan orangtua, serta kesabaran yang besar dalam membimbing mereka.
“Saya yakin Bapak-Ibu yang menitipkan putra-putrinya di TK Al-Muhajirin ini adalah orang-orang pilihan Allah. Tidak semua orangtua memiliki kesadaran untuk mengkader anak sejak dini dengan pendidikan berbasis Al-Qur’an dan Sunnah,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Dr. Hj. Ifa Faizah menyampaikan bahwa pendidikan di TK Al-Muhajirin adalah pijakan awal yang sangat penting. Jika sejak dini anak-anak sudah mengenal dan mencintai Al-Qur’an, terbiasa dengan ibadah, dan memiliki akhlak baik, maka semua itu akan terus melekat dan menjadi bekal hidup mereka ke depan.
Tidak berhenti di TK, beliau juga mengajak orangtua untuk terus mengawal pendidikan anak-anak mereka di jenjang selanjutnya. Ia menyarankan agar orangtua melanjutkan pendidikan anak ke SD Plus Al-Muhajirin sebagai bentuk kesinambungan pembiasaan dan nilai yang telah ditanamkan di TK.
“Insya Allah, pendidikan yang berkelanjutan di Al-Muhajirin akan terus memperkuat karakter dan ilmu anak-anak kita. Dari TK ke SD, lalu ke SMP dan SMA, semua terbangun di atas nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah, Al-Qur’an, dan Sunnah.”
Lebih lanjut, beliau meyakinkan bahwa apa yang dilakukan hari ini adalah investasi terbaik untuk masa depan. Anak-anak yang tumbuh dengan nilai Al-Qur’an akan menjadi penopang keluarga saat orangtua sudah tak berdaya, bahkan saat telah tiada, doa anak yang saleh akan menjadi cahaya dalam kehidupan setelah dunia.
“Yang kita tanam hari ini, akan menjadi panen terbaik kita kelak. Anak-anak kita akan menjadi generasi yang kuat, kokoh dalam ilmu, dan teguh dalam aqidah. Merekalah yang akan menopang kita, dan menjadi pewaris agama.”
Haflah ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat bagi para orangtua bahwa membesarkan anak bukan hanya soal memberi makan dan pakaian. Ada misi besar yang harus dipikul bersama: melestarikan ajaran Islam, Al-Qur’an, dan Sunnah melalui pendidikan anak-anak.
“Mudah-mudahan semua pengorbanan kita menjadi amal saleh di sisi Allah. Kita tidak sekadar membesarkan anak, tapi tengah menegakkan peradaban Islam dari dalam rumah dan sekolah kita,” pungkasnya.
Haflah pun ditutup dengan doa bersama dan tangis haru dari para guru dan orangtua. Tak sedikit yang terenyuh melihat anak-anaknya berani tampil, membaca surat-surat pendek, menyanyikan lagu-lagu Islam, atau sekadar tersenyum ceria sambil mengucap salam di atas panggung.
Haflah Ikhtitam TK Al-Muhajirin ini tidak hanya menandai akhir dari satu fase pendidikan, melainkan pembuka jalan menuju perjalanan panjang yang lebih besar—mencetak generasi Qurani, sejak dini, dengan kasih sayang dan keteladanan.
Selamat kepada para santri cilik TK Al-Muhajirin. Semoga jejak pertama kalian dalam mencintai Al-Qur’an menjadi cahaya yang menerangi sepanjang perjalanan hidup. Aamiin. (*)
