
PURWAKARTA – Pesan mendalam disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat, KH. R. Marpu Muhyiddin Ilyas, MA, saat menjadi pembina upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Al-Muhajirin Kampus Pusat, Purwakarta, Ahad (17/8/2025).
Dalam amanatnya, beliau menyampaikan bahwa sumbangsih terbesar bagi umat dan bangsa adalah menjaga persatuan serta kesatuan.
“Tiada sumbangsih terbesar bagi kita dalam memajukan negeri ini selain menjaga persatuan dan kesatuan. Dan tiada yang lebih mampu menyatukan hati kita kecuali Allah SWT dan Rasulullah SAW,” tutur KH. Marpu.
Beliau menambahkan, tidak ada kekuatan yang benar-benar dapat menyatukan umat kecuali ilmu dari Rasulullah SAW dan dzikir kepada Allah SWT.
Menurutnya, merawat persatuan sejatinya adalah menjaga kemerdekaan itu sendiri.
“Jika kita menjaga persatuan, sebetulnya kita sedang menjaga kemerdekaan,” ucapnya di hadapan ribuan santri dan guru yang memenuhi lapangan.
Upacara berlangsung penuh khidmat. Pasukan pengibar bendera menunaikan tugas dengan disiplin, diiringi penampilan drumband santri menggunakan alat musik tradisional kolintang besi yang menghadirkan nuansa berbeda.
Ribuan santri dari berbagai tingkatan berbaris rapi, mencerminkan nilai kebersamaan yang menjadi kekuatan pesantren sekaligus bangsa.
Pekikan semangat “Kampus Hiji: Ngahiji, Ngaji, Kahiji!” di akhir kegiatan menggema di seluruh kampus, menunjukkan komitmen Al-Muhajirin untuk terus melahirkan generasi religius, berilmu, dan cinta tanah air.
Peringatan HUT RI ke-80 di Al-Muhajirin tidak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum pendidikan karakter. Sebuah pengingat bahwa kemerdekaan bangsa ini akan terus lestari selama persatuan dijaga. (*)