Al Muhajirin Kampus Pusat Gelar Pelantikan OPPAL Masa Khidmat 2024-2025

Bagikan artikel ini:

PURWAKARTA – Pondok Pesantren Al-Muhajirin gelar pelantikan pengurus organisasi pelajar (OPPAL) masa khidmat 2024-2025  dengan tema Santri adalah Pemimpin, yang dilantik langsung oleh Pimpinan Ponpes Al-Muhajirin Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, M.A

Ketua yayasan Al-Muhajirin Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa program keorganisasian merupakan bagian dari kurikulum yang harus dilalui oleh semua santri di Al-Muhajirin, untuk mencetak para pemimpin yang siap memimpin para mutaqin.

Baca Juga:  Orasi Kebangsaan dari Teh Ifa di Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke 101

“Pemimpin itu yang dirinya sendiri adalah bisa mengusung ketaqwaan kepada Allah SWT, hingga bisa melahirkan anggota-anggota / para santri semuanya diberikan kesamaan langkah untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.” Ucap Dr. Hj. Ifa

Dikatakannya kepemimpinan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan, seperti yang tertuang dalam misi Al Muhajirin mencetak generasi yang soleh, terampil, cerdas dan mandiri

Sementara itu Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, M.A dalam tausyiahnya menyampaikan beberapa pesan kepada para pengurus OPPAL yang baru di Lantik

Baca Juga:  Ini Pesan Pimpinan Pesantren dan Ketua Yayasan Al Muhajirin di Acara Wisuda 1000 Hafidz

“Yang pertama pengurus itu harus jadi munajid artinya pandai mengatur, yang kedua harus bisa menjadi mualim, karena sebagai kakak kelas kita harus bisa memberikan ilmu dan contoh yang baik kepada adik-adiknya.” Ucap Dr. KH. Abun

Yang ketiga sambung Dr. KH. Abun “Pengurus harus memiliki jiwa muaddib atau memberikan contoh ahlak yang baik, tutur katnya, tindakannya, perbuatannya sampai cara berpakaiannya, yang ke empat harus menjadi mudaris adakan kegiatan yang muhadhoroh, mengadakan kajian kajian dan mendalami ilmu yang dipelajari, yang kelima harus menjadi Murabbi artinya pembimbing, dan yang ke enam harus menjadi Mujahid yaitu berjuang tanpa pamrih, harus menjadi muwahib yang bisa membersatukan dan yang terakhir seorang pemimpin harus menjadi inovator.” Pungkasnya.

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *