Hari Guru Nasional di Ponpes Al-Muhajirin Pusat: Syaikhuna Tekankan Keteladanan Guru, Pelanjut Perjuangan Rasulullah

Bagikan artikel ini:
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA bersama ratusan guru serta ribuan santri berfoto bersama usai Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2025 dan Penganugerahan Guru Teladan di Lapangan Al-Muchtar, Ponpes Al-Muhajirin Kampus Pusat, Purwakarta, Selasa (25/11/2025).

PURWAKARTA — Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti Lapangan Al-Muchtar Pondok Pesantren Al-Muhajirin Kampus Pusat pada peringatan Hari Guru Nasional tahun ini. Ribuan santri bersama para guru mengikuti upacara dengan penuh antusias sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik yang telah mengabdikan hidupnya untuk dunia ilmu.

Upacara dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, yang dalam nasihatnya menyampaikan pesan mendalam mengenai hakikat seorang guru.

“Guru kadang dipuji, kadang dimaki. Tetapi apa pun keadaannya, para guru terus istiqomah dalam mendidik.”

Beliau menambahkan bahwa guru tidak selalu berbentuk formal. “Tidak semua guru harus formal. Ada guru-guru yang tidak kita sebut guru, tidak kita panggil bapak atau ibu guru, tetapi dari mereka kita mendapat ilmu tentang kehidupan, kebijaksanaan, kearifan, bahkan ridho Allah.”

Baca Juga:  Di Hari Pahlawan Nasional, Al-Muhajirin Serukan Deklarasi Zero Waste: Jadilah Pahlawan bagi Lingkunganmu

Beliau menyampaikan bahwa keberlangsungan Al-Muhajirin tidak lepas dari peran besar para guru dan santri. “Harapan bapak, semoga semua guru bisa tetap istiqamah dalam mengajar. Al-Muhajirin ini tetap ada karena ada para guru dan para santri. Selamat Hari Guru untuk kita semua.”

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat, KH. Marpu Muhiddin Ilyas, MA, turut menyampaikan amanat yang mempertegas posisi mulia seorang pendidik dalam Islam.

Baca Juga:  Santri SD Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta Tebar Semangat Merah Putih Jelang HUT RI ke-80

“Siapa pun kita, butuh guru.”

Beliau mengutip sabda Nabi Muhammad SAW:

“Innama bu’itstu mu’alliman” — Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru.”

Karena itu, menurut KH. Marpu, profesi guru adalah kemuliaan yang tidak tertandingi.

“Kebanggaan kita menjadi guru adalah karena kita punya peluang besar melanjutkan perjuangan Rasulullah SAW.”

Lebih jauh, beliau berpesan agar para pengampu mata pelajaran apa pun selalu menghadirkan nilai Ilahiah dalam pengajaran.

“Mata pelajaran apa pun yang kita ampu, semoga menjadi al-‘ilmu billah, ilmu yang membuat kita semakin mengenal Allah SWT.”

Baca Juga:  Bersama LPBINU,  LP Ma'arif PBNU Perkuat Literasi Lingkungan dan Kebencanaan di Satuan Pendidikan

Sebagai penutup rangkaian upacara, Al-Muhajirin memberikan Penganugerahan Penghargaan Guru Al-Muhajirin Pusat kepada para pendidik yang dinilai memberikan dedikasi luar biasa dalam pengabdian, keteladanan, dan kontribusi terhadap kemajuan lembaga.

Para guru yang menerima penghargaan mendapatkan apresiasi langsung di hadapan ribuan santri, sebuah momen yang membuat suasana lapangan dipenuhi rasa hormat.

Acara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk seluruh guru, baik yang masih aktif mengajar maupun yang telah wafat, agar Allah SWT melimpahkan pahala dan keberkahan atas ilmu yang telah mereka tanamkan. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *