
PURWAKARTA- Pondok Pesantren Al-Muhajirin Kampus 3 sukses menggelar Jambore Pramuka dalam suasana penuh semangat kebangsaan, 14–15 Agustus 2025. Kegiatan ini bertepatan dengan Hari Jadi Pramuka ke-64 dan diikuti oleh 938 santri dari berbagai jenjang pendidikan, dengan dukungan penuh para guru serta pengurus pesantren.
Dengan mengusung tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”, jambore ini menegaskan pentingnya kerja sama, disiplin, dan solidaritas sebagai bekal membangun masa depan bangsa yang kokoh dan bermartabat.
Acara dibuka secara resmi oleh Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kolaborasi adalah fondasi lahirnya generasi pemimpin bangsa yang tangguh, berkarakter, dan visioner.

“Pramuka mendidik santri untuk disiplin, mandiri, dan peduli. Nilai-nilai inilah yang menjadi kunci membangun ketahanan bangsa di masa depan,” ungkap beliau.
Selama dua hari, peserta antusias mengikuti beragam kegiatan sarat nilai kebersamaan, kemandirian, dan kepemimpinan. Beberapa agenda utama antara lain:
- Lomba Baris-Berbaris – melatih kedisiplinan dan kekompakan.
- Hasta Karya – mengasah kreativitas santri melalui kerajinan tangan.
- Lomba Kode Morse – menumbuhkan ketelitian dan kerja sama tim.
- Jelajah Alam – membangkitkan jiwa petualang serta kepedulian lingkungan.
- Api Unggun Malam – puncak kebersamaan yang mempererat persaudaraan di bawah cahaya bintang.
- Api Unggun: Simbol Kehangatan & Persaudaraan


Malam puncak jambore ditandai dengan upacara api unggun yang khidmat. Hj. Kiki Zakiah Nuraisyah, S.S.I., M.H., Pengasuh Ponpes Al-Muhajirin 3, menyampaikan pesan penuh makna saat memimpin upacara:
Api unggun memberi cahaya dan kehangatan bagi kehidupan, sebagaimana santri harus menjadi penerang bagi sekitarnya.
Pramuka adalah sarana memperkuat persaudaraan dan menjaga ukhuwah. Santri harus siap mengemban peran sebagai Khalifah fil Ardhi, dengan disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama.

Pramuka menjadi ajang memperbaiki diri dan membentuk karakter menuju masa depan yang lebih baik.
Jambore ini bukan sekadar kegiatan kepramukaan, melainkan laboratorium pembentukan karakter. Santri dilatih untuk menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, peduli, dan kreatif. Nilai-nilai ini diyakini akan menjadi bekal berharga dalam menghadapi tantangan zaman. (*)