PURWAKARTA- Setiap hari Jumat, suasana di SMA Fullday Al Muhajirin begitu istimewa. Para santri tidak hanya disibukkan dengan kegiatan belajar, tetapi juga dipenuhi dengan amalan-amalan yang menyejukkan hati. Salah satu tradisi mulia yang terus dibiasakan adalah membaca Surat Al-Kahfi dan bersholawat sebelum memulai pelajaran bersama wali kelas.
Kegiatan ini bertujuan agar para santri terbiasa untuk senantiasa mengamalkan amalan sunnah di hari Jumat, seperti membaca Surat Al-Kahfi. Harapannya, para santri tidak hanya membaca, tetapi juga dapat menghafal dan memahami kandungan surat yang mulia ini. Selain itu, bersholawat menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW, dengan harapan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat nanti.
Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jumat
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang membaca Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan memancarkan cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan menerangkannya kelak pada hari kiamat dan diampuni dosanya antara dua Jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawalh). Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan membaca Surat Al-Kahfi di hari yang penuh berkah ini, sehingga sudah sepatutnya kita mengamalkannya secara rutin.
Keutamaan Bersholawat
Tidak kalah penting, bersholawat kepada Rasulullah SAW juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula” (HR Ahmad). Dengan bersholawat, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT.
Dengan membiasakan diri dalam membaca Surat Al-Kahfi dan bersholawat, para santri SMA Fullday Al Muhajirin diharapkan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki hati yang lembut dan penuh dengan cahaya iman. Semoga tradisi ini menjadi bagian dari kehidupan mereka, hingga kelak mereka menjadi pribadi-pribadi yang shaleh dan shalehah. (*)
