
PURWAKARTA– Kamis, 6 November 2025, aula Syaikh Datul Kahfi (SDK) Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat dipenuhi para santri yang dengan khusyuk mengikuti pengajian pagi bersama Pimpinan Ponpes Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA.
Kajian kali ini mengambil pelajaran dari kitab Riyadhus Shalihin, yang berisi hikmah tentang kedermawanan, ketulusan, dan kemurnian tauhid.
Dalam kajian tersebut, Syaikhuna mengulas dua pokok bahasan penting.
A. Dialog Zainab dengan Suaminya, Abdullah bin Mas‘ud
Dari hadits لهما أجران, Syaikhuna menyampaikan beberapa pesan berharga:
- Perempuan yang telah bersuami diperbolehkan bersedekah dengan hartanya.
- Sedekah yang paling utama adalah kepada keluarga terdekat.
- Sedekah kepada keluarga memiliki dua ganjaran, yakni pahala sedekah dan pahala silaturahim.
- Seorang istri pun boleh bersedekah kepada suaminya.
Nilai-nilai ini menjadi pengingat penting bagi santri agar memahami bahwa kebaikan dimulai dari lingkungan terdekat, terutama keluarga.

B. Nasihat Abu Sufyan kepada Raja Heraklius
Selanjutnya, Syaikhuna menukil kisah dialog Abu Sufyan dengan Raja Heraklius dari Romawi, yang memberikan pelajaran tentang keteguhan iman dan kemurnian tauhid. Pesan yang terkandung di dalamnya antara lain:
- Beribadahlah hanya kepada Allah.
- Jangan menyekutukan Allah dengan apa pun.
- Tinggalkan kebiasaan buruk yang diwarisi dari nenek moyang.
Syaikhuna juga menegaskan kaidah ushul fiqh yang relevan dengan pesan tersebut:
المحافظة على القديم الصالح و الأخذ بالجديد الأصلح
“Peliharalah tradisi lama yang baik, dan ambillah hal baru yang lebih baik.”
Kaidah ini mengajarkan keseimbangan antara menjaga nilai-nilai luhur masa lalu dan terbuka terhadap kebaikan yang datang dari pembaruan.
Kegiatan pengajian ini berlangsung dengan penuh kekhidmatan, diikuti oleh para santri putra dan putri yang duduk berkelompok di aula besar SDK.
Dengan semangat menuntut ilmu, para santri mencatat setiap nasihat yang disampaikan Syaikhuna, berharap mendapat keberkahan ilmu serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (*)
