
PURWAKARTA- Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar dan dahaga. Ia adalah bulan cahaya, bulan keberkahan, bulan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan amal terbaik. Hal itu terasa begitu nyata dalam acara Fullday Berbuka dan Haflah Nuzulul Quran yang digelar di SMA Fullday Al Muhajirin, Kampus 2 Cisereuh, Purwakarta, Jumat sore.
Dengan tema Ramadan Tajalla: Menggapai Taqwa, Meraih Surga, acara ini menjadi momentum refleksi dan syiar keagamaan sekaligus wadah bagi para santri untuk menghidupkan semangat berbagi.
Sejak sore hari Jumat 21 Maret 2025, lapangan SMA Fullday telah dipenuhi oleh para santri, guru, dan para undangan, yang datang dengan semangat menyambut momen kebersamaan dan penuh hikmah.
Ketua Yayasan Al Muhajirin Purwakarta, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, hadir secara langsung untuk membuka acara ini. Kehadirannya menambah keberkahan, sekaligus menjadi penguat semangat bagi para santri yang hadir.
Dalam sambutannya, Dr. Ifa Faizah Rohmah mengungkapkan kebanggaannya kepada seluruh santri SMA Fullday yang telah menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an.
“Bulan Ramadan adalah bulan Al-Qur’an. Saya sangat bangga melihat para santri SMA Fullday yang begitu semangat dalam menghafal, mengkaji, dan mengamalkan Al-Qur’an. Ini adalah wujud dari keberkahan ilmu yang harus terus dijaga,” ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Beliau juga mengingatkan bahwa di bulan yang penuh rahmat ini, selain pahala yang berlipat ganda, tetapi juga kesempatan untuk meraih keberkahan hidup.
Menggapai taqwa adalah tujuan kita, dan salah satu jalannya adalah dengan menghidupkan Al-Qur’an dalam keseharian kita.
Haflah Nuzulul Quran, sebuah peringatan turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah SAW. Para santri bergantian melantunkan ayat-ayat suci dengan suara yang merdu dan penuh kekhusyukan. Suasana pun menjadi syahdu, membangkitkan kesadaran betapa besarnya nikmat Al-Qur’an dalam kehidupan umat Muslim.

Ramadan juga merupakan tentang kepedulian sosial. Di penghujung acara, suasana menjadi semakin hidup ketika Ketua Yayasan secara simbolis melepas para santri yang akan menyebar ke berbagai rumah warga. Mereka membawa bingkisan dan uang kadedeuh untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pemandangan ini begitu mengharukan. Para santri dengan wajah sumringah, mengenakan pakaian islami, berjalan menuju rumah-rumah warga dengan membawa paket berbagi. Mereka mengetuk pintu, menyapa dengan sopan, lalu menyerahkan bingkisan dengan tulus.

Salah satu santri mengaku merasa sangat bahagia bisa ikut serta dalam aksi berbagi ini.
Seorang ibu penerima bantuan, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci, tampak tak kuasa menahan haru saat menerima bingkisan.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak. Semoga anak-anak ini semua jadi orang sukses dan diberikan keberkahan,” ucapnya.

Matahari mulai tenggelam, pertanda waktu berbuka puasa semakin dekat. Para santri kembali ke lapangan, berkumpul bersama untuk menikmati hidangan berbuka yang telah disiapkan. Suasana penuh kehangatan terlihat ketika mereka duduk berkelompok, saling berbagi makanan, dan menikmati kebersamaan.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah kecil menuju keberkahan yang lebih besar. Semoga para santri selalu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan berbagi sebagai bagian dari hidup,” pungkas Dr. Ifa Faizah Rohmah.

Malam itu, angin berembus pelan, seolah membawa doa-doa yang dipanjatkan ke langit. Ramadan telah mempertemukan hati-hati yang beriman, menyatukan mereka dalam cahaya Al-Qur’an dan kebaikan. Dan di Purwakarta, di SMA Fullday Al Muhajirin, cahaya itu semakin terang. (*)