Yayasan Al Muhajirin Gelar Pelatihan Standarisasi Kurikulum Inti Tahsin Tahfidz dan Kitab Kuning

Bagikan artikel ini:
Pelatihan standarisasi kurikulum inti Tahsin Tahfidz dan Kitab Kuning se-Yayasan Al Muhajirin, Kamis 25 Juli 2024

PURWAKARTA – Yayasan Al Muhajirin Purwakarta melaksanakan pelatihan standarisasi kurikulum inti Tahsin Tahfidz dan Kitab Kuning.

Kegiatan ini diadakan pada Kamis, 25 Juli 2024, sebagai bagian dari upaya memaksimalkan kualitas pendidikan di seluruh unit Al Muhajirin.

Saat ini, Yayasan Al Muhajirin mengelola 22 unit sekolah dan madrasah dengan total 700 guru dan karyawan serta 7.000 siswa dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.

Baca Juga:  Barakallah, Nino Febrian Ammar Santri SD Plus 3 Al-Muhajirin, Raih Emas di Malaysia, Siap Tampil di Eropa

Dengan jumlah besar tersebut, yayasan terus berupaya menjaga kualitas pendidikan yang berlandaskan pada motto “Berfikir Dinamis, Berkahlak Salaf, dan Berakidah Ahlu Sunnah wal Jamaah”.

Dalam upaya memaksimalkan kualitas pendidikan, Direktorat Penjaminan Mutu Al Muhajirin melaksanakan Pelatihan Guru dalam upaya Standarisasi Pengajaran.

Ketua Yayasan Al Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., yang akrab disapa Teh Ifa, menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap pelatihan ini.

Baca Juga:  Luncurkan Metode Hijroti dan Gelar Pelatihan: Langkah Besar Al-Muhajirin dalam Standarisasi Pengajaran Al-Qur’an

“Alhamdulillah, agenda training guru Tahsin Tahfidz dan Kitab sudah bisa dilaksanakan. Artinya, Direktorat Yayasan sudah memberikan acuan standar pengajaran. Untuk selanjutnya, secara berkala dan acak kita agendakan supervisi dari divisi sebagai bahan evaluasi berkelanjutan. Bismillah, Faidza Faraghta Fansob wa Ilaa Robbika Farghab. Semoga semakin kuat dan kokoh Kurikulum Inti Al Muhajirin,” ujar Teh Ifa.

Baca Juga:  Penuh Haru! Al-Muhajirin Purwakarta Gelar Tasyakur, Sukses Cetak Seribu Hafidz Qur'an Tahun 2025

Beliau menekankan pentingnya memiliki sumber daya manusia (SDM) guru yang tidak hanya hebat dalam kemampuan tetapi juga memiliki strategi mengajar yang memudahkan pemahaman bagi anak-anak.

“Sebagaimana istilah Athoriqoh Ahammu minal Maaddah,” ujar Teh Ifa. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *