Jamaah Haji KBIH Al-Muhajirin Purwakarta Tunaikan Thawaf Wada di Tanah Suci

Bagikan artikel ini:
Jamaah Haji KBIH Al-Muhajirin Purwakarta usai menunaikan Thawaf Wada di Tanah Suci

MAKKAH — Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti pelataran Masjidil Haram, Makkah Al-Mukarramah, saat Jamaah Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Muhajirin Purwakarta menunaikan Thawaf Wada sebagai penutup rangkaian ibadah haji, Sabtu (28/6/2025) malam waktu Arab Saudi.

Ratusan jamaah larut dalam kekhusyukan dan rasa syukur yang mendalam. Para pria mengenakan pakaian ihram putih, sementara jamaah perempuan tampil anggun dengan busana muslimah hitam dan putih, dilengkapi syal kuning sebagai penanda khas rombongan. Langkah demi langkah mengitari Ka’bah diiringi lantunan doa, dzikir, dan tetesan air mata.

Thawaf Wada, atau thawaf perpisahan, menjadi momen emosional yang menandai berakhirnya perjalanan spiritual di Kota Suci. Setelah seluruh rangkaian ibadah haji dijalani, tibalah saatnya berpisah dengan Baitullah — kiblat umat Islam dari seluruh penjuru dunia.

Baca Juga:  Perdalam Ilmu Tafsir di Pengajian Rutin Alumni Al-Muhajirin, Yuk Gabung!
Jamaah Haji KBIH Al-Muhajirin Purwakarta usai menunaikan Thawaf Wada di Tanah Suci

Sejak keberangkatan hingga puncak haji selesai, jamaah KBIH Al-Muhajirin dikenal kompak dan tertib dalam mengikuti setiap prosesi. Di bawah bimbingan ustadz dan para pendamping berpengalaman, seluruh rukun dan wajib haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah di Mina, hingga tahallul terlaksana dengan lancar.

“Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, seluruh rangkaian ibadah dapat dijalani tanpa kendala berarti. Kondisi kesehatan jamaah juga tetap terjaga,” ujar salah satu pembimbing, Ust. Deden Saepudin, M.Hum., yang turut mendampingi sejak awal.

Dalam thawaf perpisahan ini, doa-doa khusus dipanjatkan. Tak sedikit yang tampak terisak, berat rasanya meninggalkan Tanah Haram setelah sekian waktu berada di tempat paling mulia di muka bumi.

Baca Juga:  Ini Pemenang Kompetisi Sepak Bola PIALA SOERATIN U-13 dan U-15. 2023

“Rasanya berat harus meninggalkan Tanah Suci ini. Tapi kami yakin, setiap langkah di sini adalah bagian dari perjalanan memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan,” ungkap seorang jamaah perempuan dengan suara bergetar.

Jamaah Haji KBIH Al-Muhajirin Purwakarta usai menunaikan Thawaf Wada di Tanah Suci

Banyak pula yang memanjatkan doa untuk keluarga di tanah air, memohon keselamatan perjalanan, kesehatan, serta diterimanya seluruh amal ibadah selama berada di Makkah.

KBIH Al-Muhajirin dikenal sebagai lembaga yang selalu mengedepankan kekeluargaan dan kebersamaan dalam setiap kegiatannya. Suasana itu begitu terasa selama menjalani ibadah haji. Saling menjaga, membantu, dan memperhatikan satu sama lain menjadi budaya yang terus terjaga, meski berada jauh dari kampung halaman.

“Semangat ukhuwah ini sudah menjadi ciri khas Al-Muhajirin. Di manapun berada, termasuk di Tanah Suci, kebersamaan, kekompakan, dan saling menguatkan selalu jadi prioritas,” tutur salah satu pembimbing.

Baca Juga:  Santri TK Al-Muhajirin Purwakarta Kampus Pusat Berbagi di Bulan Ramadhan

Setelah thawaf wada, rombongan dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Madinah untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW dan mengunjungi Masjid Nabawi, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia. Para jamaah diimbau tetap menjaga kesehatan selama perjalanan panjang tersebut.

“Semoga Allah SWT memberikan kelancaran perjalanan pulang, serta menjadikan kita semua haji yang mabrur dan mabruroh,” harap salah satu pembimbing.

Dengan hati yang penuh haru, langkah demi langkah meninggalkan Masjidil Haram dijalani. Doa terpanjat agar pengalaman sakral di Tanah Suci menjadi awal yang lebih baik, penuh ketakwaan, dan membawa berkah bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *