
PURWAKARTA — Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas penetapan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025. Menurutnya, keputusan pemerintah ini menjadi pengakuan penting terhadap kontribusi besar Gus Dur dalam perjuangan kemanusiaan, demokrasi, dan kebangsaan.
Dr. Ifa menegaskan bahwa Gus Dur bukan hanya milik Nahdliyin, tetapi milik seluruh bangsa Indonesia. Gagasan beliau tentang pluralisme, toleransi, dan pembelaan terhadap kelompok yang terpinggirkan telah menjadi inspirasi banyak kalangan, termasuk civitas Al-Muhajirin.
“Gus Dur telah menunjukkan bahwa perjuangan seorang pemimpin tidak hanya dilakukan di medan peperangan, tetapi melalui keberanian moral, keteguhan sikap, dan pembelaan terhadap nilai kemanusiaan. Penetapan beliau sebagai Pahlawan Nasional merupakan momentum bagi kita untuk meneguhkan kembali komitmen pada nilai-nilai tersebut,” ujar beliau.
Ketua Yayasan juga mengajak santri, guru, dan keluarga besar Al-Muhajirin untuk meneladani keteladanan Gus Dur dalam memperkuat persaudaraan, mengedepankan kedamaian, dan menanamkan sikap toleransi dalam kehidupan berbangsa.
“Di pesantren, nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur selaras dengan visi keislaman yang ramah, inklusif, dan mencerahkan. Ini menjadi bekal penting bagi generasi muda agar mampu berkontribusi bagi Indonesia yang lebih maju dan bermartabat,” tambahnya.
Di lingkungan Al-Muhajirin, momentum penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional disambut dengan refleksi dan doa bersama, sekaligus penguatan pemahaman santri mengenai kontribusi para tokoh bangsa dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Peneguhan status Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional diharapkan dapat memperluas inspirasi bagi dunia pesantren untuk terus menghadirkan peran strategis dalam pembangunan umat dan bangsa. (*)
