Pengajian Al-Karimah FOSITA SD Plus Al-Muhajirin Purwakarta Gelar Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Bagikan artikel ini:
Pengajian Al-Karimah FOSITA SD Plus Al-Muhajirin memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Senin pagi 20 Januari 2025.

PURWAKARTA – Aula Syaikh Datul Kahfi (SDK) Pondok Pesantren Al-Muhajirin pada Senin pagi, 20 Januari 2025, dipenuhi semangat para ibu wali murid yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Orang Tua Siswa (FOSITA).

Dalam suasana hangat, mereka menghadiri peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan pengajian rutin Al-Karimah, sebuah acara yang mempererat hubungan antara sekolah, orang tua murid, dan masyarakat sekitar.

Kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus sarana untuk memperkuat keimanan melalui majlis ilmu.

Dalam sambutannya, Kepala SD Plus Al-Muhajirin, Bapak Enang Sutiana, M.Pd, menyampaikan perkembangan terbaru dari pembangunan Masjid At-Tazkiyah yang kini mendekati tahap penyelesaian.

Baca Juga:  Jajaran Pengurus LP Ma’arif PCNU Purwakarta Silaturahmi ke Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd

Beliau juga memaparkan kegiatan Pramunaqosah di sekolah, yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi siswa, serta mengapresiasi jamaah pengajian Al-Karimah atas partisipasi aktif mereka dalam kegiatan sekolah.

“Kami mendorong lebih banyak orang tua untuk hadir di majlis ilmu ini, agar manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas,” ujar Bapak Enang.

Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Muhaemin, S.Ag. Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan kriteria hamba Allah yang dicintai-Nya, sekaligus mengajak jamaah untuk merefleksikan hubungan mereka dengan Sang Pencipta.
“Apa yang kita miliki hanyalah titipan. Jangan pernah merasa memilikinya, sebab semuanya adalah milik Allah,” ujarnya.

Baca Juga:  Ribuan Orang Ikuti Jalan Santai Peringati HUT ke-56 Jasa Tirta II

Ustadz Ahmad juga menekankan pentingnya shalat sebagai barometer utama bagi ibadah seorang Muslim. “Amal pertama yang akan dihisab adalah shalat. Maka, jadikan shalat sebagai prioritas utama,” ungkapnya.

Beliau mengingatkan bahwa salam dalam shalat bukan sekadar ritual, tetapi juga doa keselamatan untuk orang-orang di sekitar kita. “Jangan sampai kita berbuat dzalim kepada orang lain setelah mendoakan mereka. Shalat mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tambahnya.

Baca Juga:  Selama Ramadhan Al Muhajirin Rutin Berbagi Takjil Sebulan Penuh

Acara ditutup dengan doa bersama, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Para ibu yang hadir pulang dengan hati penuh inspirasi, siap membawa pesan-pesan kebaikan ke rumah dan lingkungan mereka masing-masing.

Peringatan Isra Mi’raj dan pengajian Al-Karimah kali ini menjadi momentum berharga untuk memperkuat ukhuwah di tengah kesibukan sehari-hari. “Semoga Allah mempermudah langkah kita untuk terus menghadiri majlis ilmu,” ujar salah seorang peserta. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *