
PURWAKARTA — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Muhajirin Purwakarta kembali mencetak generasi sarjana berintegritas pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana V, yang digelar pada Rabu, 10 Desember 2025 di Harper Purwakarta. Sebanyak 107 wisudawan resmi dikukuhkan sebagai lulusan program sarjana dari tiga program studi.
Ketua Panitia Wisuda, H. Deden Saepudin, M.Hum., melaporkan rincian jumlah wisudawan: Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) sebanyak 56 orang, Perbankan Syariah (PBS) sebanyak 29 orang, Manajemen Pendidikan Islam (MPI) sebanyak 22 orang
Suasana penuh khidmat dan kebanggaan menyelimuti aula wisuda yang dihadiri para tokoh penting, ulama karismatik, pejabat pemerintah, akademisi, dan para orang tua wisudawan.
Acara dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, beserta Ibunda Dra. Hj. Euis Marfuah, MA; Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd.; Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin; Anggota DPR RI, Dr. KH. Maman Imanul Haq, M.M.; serta Kasubdit Litapdimas Ditjen Pendis Kemenag RI, Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc.
Hadir pula Wakor Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed.; perwakilan Forkopimda, DPRD Purwakarta, Kepala Kemenag, Kapolres, para pimpinan perguruan tinggi se-Purwakarta, Ketua KKMA, Ketua Baznas, Ketua MUI Purwakarta, civitas akademika STAI Al-Muhajirin, para kepala sekolah di lingkungan Yayasan Al-Muhajirin, serta ratusan orang tua wisudawan.
Ketua STAI Al-Muhajirin: “Hari Ini Bukan Seremonial, Tetapi Hari Panen Ilmu”
Dalam sambutannya, Ketua STAI Al-Muhajirin, Dr. H. Cece Nurhimmah, M.Ag., menyampaikan pesan menyentuh untuk seluruh wisudawan.
“Hari ini bukan sekadar seremoni akademik. Ini adalah hari syukur, hari panen dari benih-benih ilmu yang kalian tanam sejak pertama kali melangkahkan kaki di STAI Al-Muhajirin,” ujarnya.
Beliau mengutip firman Allah dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11, bahwa Allah meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu.
“Perjalanan yang kalian tempuh—tugas, ujian, sidang, air mata—adalah langkah untuk ditinggikan derajatnya oleh Allah,” lanjutnya.
Dihadapan para sarjana baru, ia mengingatkan: “Hari ini bukan garis finish, tapi garis start dan gelar bukan sekadar huruf di belakang nama, tapi amanah. “Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat,” mengutip Imam Syafi’i.
Beliau juga menekankan agar wisudawan tidak mudah goyah menghadapi tantangan hidup.
“Jika kalian merasa lelah, ingat bagaimana kalian bertahan menyelesaikan skripsi. Jika tidak dihargai, ingat bahwa Allah memuliakan orang berilmu.”
Kepada para orang tua, Dr. Cece menyampaikan apresiasi mendalam:
“Tanpa doa sepertiga malam, tanpa dukungan tulus, tanpa air mata yang tak terlihat, anak-anak tidak akan sampai di titik ini,” ujarnya.
Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah: “Ini Bukan Akhir, Ini Adalah Awal Pengabdian”
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, menyampaikan bahwa kelulusan para sarjana adalah momentum baru untuk berkontribusi di masyarakat.
“Ini bukan akhir, tetapi awal terbang pengabdian di tengah dunia global yang sarat peluang dan tantangan,” kata beliau.
Beliau mengingatkan tantangan khusus di setiap jurusan:
IAT – Menangkal Penafsiran Radikal “Kita dicekoki penafsiran yang radikal dan salah kaprah. Para alumni harus hadir membawa penafsiran moderat, ilmiah, dan menyejukkan.”
MPI – Menjawab Tantangan Pendidikan Modern. “Dengan 6000 santri di Al-Muhajirin, kami membutuhkan inovator dan penggerak pendidikan yang siap memberi kontribusi global.”
Perbankan Syariah – Membawa Sistem Ekonomi Berkeadilan. “Di tengah krisis ekonomi global, alumni Perbankan Syariah harus menjadi warna baru dalam sistem ekonomi berbasis Al-Qur’an, sunnah, dan nilai pesantren.”
Wakor Kopertais Jabar: “Percepat Alih Bentuk Menjadi IAI Al-Muhajirin
Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed., memberikan dukungan penuh agar STAI Al-Muhajirin segera bertransformasi menjadi Institut Agama Islam (IAI) Al-Muhajirin.
“Mudah-mudahan STAI Al-Muhajirin segera jadi IAI, dan ketuanya menjadi rektor. Kita percepat alih bentuknya.”
Syaikhuna Prof. Abun Bunyamin: 7 Wasiat untuk Para Sarjana
Selanjutnya, dalam tausiyah penuh hikmah, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, memberikan tujuh pesan emas:
- Tetap Belajar
Belajar tidak berhenti kecuali dengan ajal. - Setelah Belajar, Mengajarlah
Ilmu baru bernilai jika diajarkan. - Jaga Ibadah
Jangan lalai setelah mendapat gelar. - Berdakwah
Ajak kepada kebaikan, jauhi kemungkaran. - Bekerja dan Jadi Orang Bermanfaat
Tidak ada yang hina dari bekerja mencari nafkah; yang hina adalah meminta dan korupsi. - Jaga Lingkungan
Agar terhindar dari bencana besar. - Jaga Silaturahmi
Kunci keberkahan ilmu, rezeki, dan umur.
Beliau mengatakan “Bertambah sarjana berarti bertambah kader yang akan melanjutkan Al-Muhajirin. Siapapun yang mau khidmah, dipersilakan.”
Kasubdit Litapdimas Dr. Nur Kafid: Belajar Sepanjang Hayat
Dr. Nur Kafid mengutip nasihat Imam Az-Zarnuji dalam Ta’lim al-Muta’allim:
“Belajar adalah proses sepanjang hayat, minal mahdi ilal lahdi.”
Ia mendorong alumni memanfaatkan peluang beasiswa S2 dan S3 yang banyak disediakan Kementerian Agama.
Orasi Ilmiah KH Maman Imanul Haq: “Santri Harus Percaya Diri dan Bercita-cita Tinggi”
Kemudian, dalam orasi inspiratifnya, KH. Maman Imanul Haq menyampaikan dukungan penuh agar Al-Muhajirin segera naik kelas menjadi universitas.
“Tidak perlu menargetkan 2035. Al-Muhajirin harus bisa lebih cepat menjadi universitas,” tegasnya.
Ia menanamkan optimisme kepada para wisudawan:
“Saya lulusan pesantren tapi saya percaya diri. Santri harus punya cita-cita tinggi. You are what you think.”
Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana V STAI Al-Muhajirin menjadi bukti nyata komitmen Al-Muhajirin dalam melahirkan kader ulama, cendekiawan, pendidik, dan profesional yang berkarakter pesantren.
Dengan bekal ilmu, akhlak, dan visi besar, wisudawan diharapkan menjadi agen kebaikan dan pencerahan bagi masyarakat, membawa nilai-nilai pesantren yang moderat, damai, dan rahmatan lil ‘alamin.
Dalam Wisuda Sarjana tahun ini, Marina Nur Azizah, S.Ag., dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik berkat prestasi dan dedikasinya selama menempuh studi.
Selamat kepada 107 sarjana baru STAI Al-Muhajirin.
Semoga ilmu kalian menjadi jalan kemuliaan dan keberkahan. (*)
