Yogyakarta– STAI Al-Muhajirin Purwakarta kembali menorehkan prestasi di dunia akademik dengan menjadi salah satu presenter dalam Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains ke-6 yang digelar di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, dua perwakilan dari STAI Al-Muhajirin, Badrun Mustofa, M.Ag, dan Muhammad Kadir, SE, tampil menyampaikan gagasan-gagasan mereka yang relevan dengan perkembangan sains dan kajian Islam.
Badrun Mustofa, dosen IAT STAI Al-Muhajirin, mempresentasikan paper berjudul “Relevansi Tafsir Al-Jauhari dan Sains: Kajian Muhasabah Gempa Bumi Garut Jawa Barat”. Ia mengulas hubungan antara tafsir Al-Jauhari dan fenomena alam, dengan fokus khusus pada gempa bumi yang terjadi di Garut, Jawa Barat. Presentasi ini menjadi titik refleksi mendalam mengenai bagaimana ilmu tafsir dapat diperkaya dengan pengetahuan ilmiah modern.
Sementara itu, Muhammad Kadir, SE, asisten dosen PS STAI Al-Muhajirin, menyampaikan paper berjudul “Pengelolaan Tambang oleh Ormas Keagamaan Perspektif Al Ahkam Al Sulthoniyyah”. Paper ini membahas perspektif Islam terkait pengelolaan sumber daya alam, dengan pendekatan yang berpijak pada aturan-aturan pemerintahan Islam yang tertuang dalam kitab Al Ahkam Al Sulthoniyyah.
Acara yang berlangsung di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga ini juga dihadiri oleh para pakar di bidang sains dan kajian keislaman, termasuk Prof. Agus Purwanto, ahli fisika kuantum dari ITS Surabaya. Prof. Agus, yang juga penulis buku Ayat-ayat Semesta, terkenal sebagai pegiat dalam bidang integrasi Al-Qur’an dan sains. Kehadirannya menjadi salah satu sorotan dalam konferensi ini, mengingat kontribusi besarnya dalam menghubungkan ilmu-ilmu alam dengan ajaran Islam.
Konferensi yang mengusung tema “Titik Temu Otoritas Keilmuan dalam Kajian Keislaman dan Technosains” ini membahas beragam subtema menarik, mulai dari industri halal dan sains, arsitektur Islam, fiqih lingkungan, hingga sains dan sejarah kebudayaan Islam. Peserta konferensi diajak untuk mengeksplorasi berbagai disiplin ilmu dengan pendekatan yang mengintegrasikan Islam dan sains modern.
Diharapkan, keikutsertaan STAI Al-Muhajirin dalam konferensi ini dapat semakin memperkuat kontribusi lembaga tersebut dalam mengembangkan wawasan keilmuan yang holistik, menggabungkan ajaran Islam dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)