Pesan Menyentuh di Milad ke-71 Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA

Bagikan artikel ini:

PURWAKARTA– Dalam momen milad ke-71, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA., Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin sekaligus Rois Syuriah PWNU Jawa Barat, menyampaikan pesan penuh makna tentang arti umur dan hakikat kehidupan.

“Umur bukan bilangan tahun, bulan, atau hari. Umur adalah anugerah dari Allah, sekaligus ujian yang rahasianya tidak kita ketahui,” tutur Syaikhuna dengan penuh keteduhan, Rabu, 10 November 2025.

Baca Juga:  Jumat Berkah di SD Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta: Pembacaan Surat Al-Kahfi dan Pengusapan Anak Yatim

Beliau mengingatkan bahwa umur adalah kesempatan yang menentukan apakah seseorang mengisinya dengan pahala atau justru terjerumus pada azab. Karena itu, walau panjang atau pendeknya usia tidak ada yang tahu, setiap manusia hendaknya memperbanyak kebaikan, taubat, istighfar, dan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

“Perbanyaklah kebaikan. Manfaatkan sisa umur untuk menjalankan ketaatan, ibadah, taubat, dan istighfar. Investasikan amal jariyah, didiklah anak-anak menjadi shalih agar kelak mereka mendoakan kita,” pesan beliau.

Baca Juga:  SMI 1-3 Al Muhajirin Purwakarta Sukses Bertabur Prestasi di Fullday’s Victory Showcase 2.0

Di usia ke-71 yang penuh berkah ini, Syaikhuna dengan rendah hati juga menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih kepada keluarga, santri, guru, dan seluruh masyarakat yang telah membersamai perjuangan dakwah dan pendidikan.

“Semoga Allah menjadikan keluarga, anak-anakku, cucuku, buyutku tercinta, para santriku, serta para guruku hidupnya penuh berkah, rizkinya lapang, ilmunya bermanfaat. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian dengan balasan berlipat ganda di dunia dan akhirat, agar bapa wafat husnul khotimah,” pesan beliau.

Baca Juga:  Pelatihan Menulis SD Plus Al-Muhajirin Purwakarata dan Kekayaan Sejati Sebuah Bangsa!

Pesan ini menjadi renungan mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al-Muhajirin, tetapi juga bagi umat Islam yang senantiasa belajar dari keteladanan dan keikhlasan perjuangan Syaikhuna. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *