Ini Puisi Karya KH Abun Bunyamin yang Dibacakan Putrinya, Dapat Sanjungan Ajengan Romantis dari Bupati Purwakarta Om Zein

Bagikan artikel ini:
Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, saat memberikan amanat sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat, Purwakarta, Sabtu (13/9/2025).

PURWAKARTA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat, Sabtu (13/9/2025), semakin haru saat puisi karya Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, dibacakan oleh putrinya, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd.

Puisi yang ditulis bertepatan dengan milad ke-71, pada 10 November 2025 itu, mendapat sanjungan khusus dari Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein), yang menyebut KH. Abun sebagai “ajengan romantis.”

Dalam bait-bait puisinya, KH. Abun mengungkapkan renungan mendalam tentang usia, hakikat kehidupan, sekaligus ajakan untuk memperbanyak amal, taubat, dan investasi kebaikan.

“Umur bukan bilangan tahun. Umur bukan bilangan bulan. Umur adalah anugerah dari kekasihku. Tapi juga umur adalah ujian yang tidak tahu rahasianya…”

KH. Abun juga menutup puisinya dengan doa penuh ketawaduan untuk keluarga, santri, serta seluruh jamaah agar hidupnya diberkahi Allah SWT.

“Dalam usia ke-71 ini bapa mohon maaf atas semua kesalahan dan terima kasih atas semua kebaikan kalian. Semoga Allah membalasnya dengan balasan berlipat ganda fiddunya wal akhirah, agar bapa wafat husnul khotimah.”

Baca Juga:  Santri SMA Fullday Al-Muhajirin Purwakarta Rey Akbar Prasojo Raih Medali Perunggu di Olimpiade Kimia Nasional 2024

Mendengar puisi tersebut, Bupati Om Zein menyanjung KH. Abun sebagai sosok ulama romantis yang tetap produktif dan penuh kasih sayang meski di usia sepuh. “Beruntung Purwakarta masih memiliki beliau,” ujar Om Zein.

Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein) beserta istri, Kapolres Purwakarta AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, S.H., S.I.K., M.H., Dandim Purwakarta Letkol Inf Ardha Cairova Pariputra, Kepala Kemenag Purwakarta Dr. H. Hanif Hanafi, M.Si., Ketua MUI Purwakarta KH. John Dien, Ketua DMI Purwakarta KH. Drs. Nana Suryana, MA, Ketua PWNU Jawa Barat KH. Juhadi Muhammad, serta Pengasuh PP Asyafiah Ciwaringin Cirebon KH. Lukman Hakim, MA., MM.

Baca Juga:  Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta Mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025

Hadir pula para ulama, tokoh PCNU, Muslimat, Fatayat, GOW, Baznas, jamaah majelis taklim, serta segenap pengurus Yayasan Al-Muhajirin.

Rangkaian acara Maulid tahun ini disemarakkan dengan penampilan hadroh, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, shalawat, Mahalul Qiyam, serta tausiyah KH. Lukman Hakim, MA., MM., yang menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Dalam kesempatan ini, Al-Muhajirin juga meluncurkan sejumlah inovasi strategis, di antaranya aplikasi Al-Muhajirin Mobile, aplikasi SIAP (Sistem Informasi Al-Muhajirin Terpadu), Badan Wakaf Al-Muhajirin (BAWAMU), serta metode baca Al-Qur’an Hijroti. Peringatan Maulid sekaligus menjadi momentum syiar Islam, penguatan iman, dan konsolidasi program strategis Al-Muhajirin dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat.

Kemeriahan semakin lengkap dengan hadirnya Bazar UMKM di lingkungan pesantren. Acara ditutup dengan doa bersama dan potong tumpeng sebagai wujud syukur.

Teks Lengkap Puisi KH Abun Bunyamin:

Umur bukan bilangan tahun.
Umur bukan bilangan bulan.
Umur bukan bilangan jam dan hari.
Umur adalah anugerah dari kekasih.
Tapi juga umur adalah ujian yang tidak tahu rahasianya.

Umur adalah sesuatu antara pahala atau azab.
Oleh karena itu, walau sebentar kita diberi umur panjang atau pendek, bukanlah hitungan, tetapi dalam usia yang tidak tahu sampai kapan.
Mungkin hari ini atau lusa, ajal akan tiba.

Perbanyaklah kebaikan, manfaatkan sisa umur yang ada.
Menjalankan ketaatan, ibadah, taubat dan istigfar.
Perbanyaklah investasi amal jariyah dan mendidik anak saleh agar kelak ia mendoakan kita.

Ya Allah, jadikanlah keluarga ku, anak-anakku, cucu-cucuku, dan para santriku, serta para guruku berkah hidupnya, berkah rezekinya, manfaat ilmunya.

Dalam usia ke-71 ini, bapa mohon maaf atas semua kesalahan dan terima kasih atas semua kebaikan kalian.
Semoga Allah membalasnya dengan balasan berlipat ganda fiddunya wal akhirah, agar bapa wafat husnul khotimah.

(*)

Baca Juga:  Di Seminar Ke Aswajaan dan Pengembangan Karakter, Teh Ifa Sebut Aswaja Sebagai Jantungnya Pendidikan
Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *