Alunan Kalamullah Menggema di aula Kebun Anas Bin Malik. Di antara cakrawala yang menyuguhkan hamparan hijau dan udara segar, sebuah momen penuh keberkahan kembali terukir. Pada 10 Desember 2024, Tahfidz Camp SMA Fullday Al-Muhajirin resmi dimulai, menandai perjalanan spiritual 27 santri Takhossus Tahfidz kelas X dan XI.
Selama sepekan, para santri ini merefresh diri pasca ujian, mendekatkan hati dan pikiran kepada Al-Qur’an melalui serangkaian kegiatan intensif di tempat yang memancarkan kedamaian dan keindahan alam ini, yang berlokasi di Desa Gardu, Kecamatan Kiarapedes.
Tahfidz Camp di Kebun Anas Bin Malik bukan sekadar program hafalan biasa, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang menyentuh seluruh dimensi kehidupan santri.
Hari-hari dimulai dengan tahajud berjamaah, menghidupkan malam bersama lantunan ayat-ayat suci hingga menyambut subuh. Setelahnya, mereka menggerakkan tubuh melalui olahraga, menyegarkan fisik untuk mendukung kelancaran hafalan.
Dalam sehari, empat kali halaqoh menjadi kesempatan emas bagi santri untuk menyelami dan menghafal Al-Qur’an. Dengan fokus yang tinggi, rata-rata setiap santri mampu menambah satu halaman hafalan per sesi.
Bukan hanya hafalan, program ini juga memperkuat kedisiplinan, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab melalui kegiatan pengabdian. Para santri dengan penuh semangat berwakaf Al-Qur’an, menyebarkan keberkahan kepada umat.
Tahfidz Camp: Melahirkan Generasi Qur’ani
Wisuda kali ini merupakan tahfidz camp angkatan keempat, sebuah agenda tahunan yang dirancang untuk mencetak generasi Qur’ani. Dalam sambutannya, Bu Imas Masrupah, M.Pd., menyampaikan harapan besar kepada para wisudawan.
“Dalam keistiqomahan bersama Al-Qur’an, santri-santri Takhossus bisa menjadi pionir dalam menyebarkan Al-Qur’an,” ujarnya.
Kata-kata itu menjadi motivasi besar, memantapkan tekad para santri untuk menjadikan hafalan mereka sebagai cahaya kehidupan.
Tahfidz Camp di ABM tidak hanya melatih hafalan, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya mencintai, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah keindahan alam, para santri belajar tentang keselarasan antara spiritualitas dan lingkungan, menjalani hari-hari yang penuh makna bersama ayat-ayat Allah. (*)