Napak Tilas Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta Spesial Milad ke-32: Dari Rumah Sederhana di Jalan Veteran 163

Bagikan artikel ini:
Napak Tilas Al-Muhajirin spesial Milad ke-32, Dr. Hj. Zahra Haiza Azmina, M.Ag., Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Muhajirin Pusat, mengenalkan sejarah Al-Muhajirin kepada santri cilik dari TK, PAUD, Play Group, dan Day Care Al-Muhajirin, Jumat 7 Februari 2025.

PURWAKARTA – Sebuah rumah sederhana di Jalan Veteran No. 163 menjadi saksi lahirnya Pondok Pesantren Al-Muhajirin. Tempat yang kini menjadi TK Al-Muhajirin ini bukan sekadar bangunan, tetapi titik awal perjuangan pendidikan Islam yang telah melahirkan puluhan ribuan santri.

Perjalanan ini dimulai pada 3 Januari 1991, ketika rumah tersebut menjadi tempat bagi santri yatim dan anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk menimba ilmu.

Saat itu, yang berdiri baru TKA/TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), dengan 18 santri pertama yang berasal dari Purwakarta, Sumedang, Karawang, dan Subang. Mereka belajar membaca Al-Qur’an, menghafal ayat-ayat-Nya, serta menata masa depan dengan penuh keyakinan.

Kondisi saat itu penuh keterbatasan. Tak jarang, santri diajak berpuasa karena minimnya bekal. Namun, dengan pertolongan Allah SWT, ada saja jalan keluar. Donatur datang silih berganti, memastikan kebutuhan santri tetap terpenuhi. Di balik perjuangan ini, KH. Abun Bunyamin, MA, bersama Ibu Kyai Dra. Hj. Euis Marfu’ah, MA, terus berjuang agar pendidikan Al-Qur’an tetap berjalan.

Baca Juga:  Faalih Zari Hasan, Santri Lulusan MA Al-Muhajirin Pusat, Lulus Seleksi ke Universitas Al-Azhar Mesir

Seiring waktu, Allah membukakan jalan lebih luas. Pada Juli 1992, Al-Muhajirin mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan membangun pondok pesantren di Jalan Veteran Gang Kenanga II.

Jumlah santri pun meningkat menjadi 52 orang. Puncaknya, pada 7 Februari 1993 (15 Sya’ban 1413 H), Bupati Purwakarta saat itu, H. Soedarna T.M., SH, meresmikan Pondok Pesantren Al-Muhajirin sebagai lembaga pendidikan Islam dengan visi besar: Terwujudnya komunitas umat yang sholeh, cerdas, terampil, dan mandiri.

Baca Juga:  Ratusan Paket Kursi-Meja Belajar di Serahkan Teh Ifa untuk 3 Madrasah

Kini, setelah 32 tahun berlalu, Al-Muhajirin telah berkembang pesat. Dengan 22 unit sekolah, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, serta tujuh pondok pesantren yang menjadi pusat pembinaan santri, Al-Muhajirin terus mencetak generasi unggul. Dua Balai Latihan Kerja (BLK) turut didirikan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, serta berbagai sektor ekonomi keumatan seperti layanan travel, pengelolaan majelis taklim, koperasi, dan Dompet Sabilillah untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan. Saat ini, hampir 7.000 santri belajar di Al-Muhajirin, didukung oleh 700 guru dan karyawan.

Sebagai bagian dari Napak Tilas Al-Muhajirin spesial Milad ke-32, Dr. Hj. Zahra Haiza Azmina, M.Ag., Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Muhajirin Pusat, mengenalkan sejarah perjuangan ini kepada santri cilik dari TK, PAUD, Play Group, dan Day Care Al-Muhajirin, Jumat 7 Februari 2025.

Baca Juga:  Teh Ifa : Mari Bersama-sama Wujudkan Jawa Barat yang Maju dan Bermartabat

Dengan penuh kehangatan, beliau menceritakan bagaimana Al-Muhajirin berdiri di atas pondasi ketulusan dan kerja keras.

Para santri cilik ini ‘anteng’ mendengarkan cerita ini di pangkuan ibu guru yang turut mendengarkan dengan mata berbinar.

Anak-anak belajar bahwa tempat mereka bermain dan belajar hari ini adalah titik awal dari perjalanan panjang yang penuh berkah. Dari rumah sederhana ini, lahirlah puluhan ribu santri yang kini tersebar di berbagai penjuru negeri, membawa cahaya ilmu dan nilai-nilai Islam.

Perjalanan Al-Muhajirin masih terus berlanjut, menapaki jalan penuh berkah untuk mencetak mu’min sholihin, imam al-muttaqin dan ulama al-amilin. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *