Pembiasaan Dzikir Pagi di SDS Plus 2 Al-Muhajirin: Membentuk Karakter Islami pada Peserta Didik

Bagikan artikel ini:
SDS Plus 2 Al-Muhajirin

PURWAKARTA- Pendidikan karakter islami di SDS Plus 2 Al-Muhajirin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari di sekolah. Salah satu program utama yang dijalankan untuk membentuk karakter islami peserta didik adalah pembiasaan dzikir pagi. Kegiatan ini dilakukan setiap hari sebelum pelajaran dimulai, mengajak seluruh siswa dan guru untuk mengawali hari dengan mengingat Allah dan meresapi ajaran agama Islam.

Dzikir pagi bukan hanya sekadar ritual, tetapi merupakan sarana untuk menguatkan hubungan spiritual dan memberikan ketenangan hati bagi para peserta didik. Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk berdzikir di pagi hari sebagai cara meraih keberkahan dan perlindungan dari Allah. Melalui dzikir pagi, siswa diarahkan untuk mengingat Allah, menumbuhkan rasa syukur, dan membangun kesadaran diri yang lebih dalam terhadap nilai-nilai Islami.

Baca Juga:  Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin, Zahira Cintana Andita, Raih Juara 1 Nasional di Pakansari Open Championship 2024

Kegiatan dzikir ini dilakukan secara bergiliran, di mana siswa diberi kesempatan untuk memimpin dzikir di depan teman-temannya. Hal ini tidak hanya mendekatkan siswa pada nilai-nilai agama, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemampuan kepemimpinan. Dzikir yang dibaca mencakup doa-doa harian, ayat-ayat Al-Qur’an, dan pujian kepada Allah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Guru SDS Plus 2 Al-Muhajirin mengatakan pembiasaan dzikir pagi ini membawa banyak manfaat, baik bagi peserta didik maupun bagi lingkungan sekolah secara keseluruhan. Beberapa manfaat yang dirasakan adalah:

  1. Penghayatan Agama
    Peserta didik di SDS Plus 2 Al-Muhajirin diajarkan untuk menghayati ajaran Islam dengan lebih mendalam, yang memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Allah dan membangun fondasi iman yang kokoh.
  2. Pembentukan Karakter Islami
    Dzikir pagi membantu membentuk karakter peserta didik seperti kejujuran, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama, nilai-nilai yang sangat penting dalam kehidupan mereka di sekolah maupun di luar sekolah.
  3. Ketentraman Batin
    Dengan dzikir pagi, peserta didik merasa lebih tenang dan bahagia. Mereka mengawali hari dengan pikiran dan hati yang lebih damai, yang membantu meningkatkan konsentrasi mereka dalam belajar.
  4. Iklim Sekolah yang Sehat
    Dzikir pagi mempererat hubungan sosial di antara siswa dan guru. Mereka menjadi lebih akrab, sehingga tercipta iklim sekolah yang harmonis dan penuh persatuan.
  5. Pemahaman Nilai Islami
    Dzikir pagi tidak hanya mengajarkan peserta didik untuk berdoa, tetapi juga memfasilitasi pemahaman nilai-nilai Islami yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:  Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta Raih Juara 1 di Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Piala Panglima TNI Tingkat Provinsi 2024

Seorang siswa, saat diwawancarai, menyampaikan bahwa dzikir pagi membuatnya lebih bersemangat dan tenang dalam menjalani aktivitas di sekolah.

Dzikir pagi di SDS Plus 2 Al-Muhajirin telah menjadi bagian dari upaya sekolah dalam membentuk generasi muda yang sholeh, cerdas, dan berintegritas. Dengan adanya pembiasaan ini, SDS Plus 2 Al-Muhajirin berharap dapat mencetak siswa-siswa yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat dan mampu berperan positif di masyarakat. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *