STAI Al-Muhajirin Purwakarta Gelar Studium Generale Bertema Tantangan dan Peluang Ekonomi Islam di Era Digital

Bagikan artikel ini:
Studium Generale STAI Al-Muhajirin Purwakarta yang berlangsung di Aula Syaikh Datul Kahfi (SDK), Al-Muhajirin Kampus Pusat, pada Kamis, 10 Oktober 2024.

PURWAKARTA– Tahun akademik 2024-2025 di STAI Al-Muhajirin Purwakarta dibuka dengan kegiatan Studium Generale yang berlangsung di Aula Syaikh Datul Kahfi (SDK), Al-Muhajirin Kampus Pusat, pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting sebagai narasumber, yang memberikan pencerahan kepada seluruh mahasiswa tentang relevansi dan tantangan yang dihadapi dalam kajian Islam dan ekonomi di era disrupsi digital.

Dengan tema “Tantangan, Ancaman, dan Peluang Ekonomi Islam, Ilmu Tafsir, dan Pendidikan Islam di Era Disrupsi Digital,” kegiatan ini berupaya mempersiapkan mahasiswa menghadapi era perubahan teknologi yang cepat.

Ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memulai tahun akademik dengan wawasan yang lebih luas dan mendalam dari narasumber-narasumber yang hebat seperti: Prof. Dr. KH. Badruzzaman M. Yunus, MA, guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Yusep Solehudien, dosen STAI Al-Muhajirin, Denny Firmansyah, MM, pimpinan Bank BJB Syariah KCP Purwakarta.

Baca Juga:  Lanjutkan Tradisi Ulama, STAI Al-Muhajirin Gelar Lomba KTI

Mahasiswa dari berbagai angkatan dengan penuh antusias mengikuti diskusi tentang perubahan besar yang dibawa oleh teknologi digital, yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi global tetapi juga praktik ekonomi syariah.

Materi utama yang dibahas meliputi bagaimana ekonomi Islam harus beradaptasi dengan cepatnya transformasi teknologi, serta pentingnya menjaga integritas sistem syariah di tengah perubahan ini.

Baca Juga:  Isi Hari Batik Nasional, SD Plus Al Muhajirin Tunjukan Kecintaan Pada Warisan Budaya Indonesia

Selain itu, mahasiswa juga mendapat pengetahuan tentang peran tafsir dalam memahami dinamika kontemporer dan bagaimana pendidikan Islam harus memanfaatkan peluang digital untuk berkembang.

Diskusi juga menyoroti ancaman yang mungkin timbul, seperti penyalahgunaan teknologi atau hilangnya fokus pada nilai-nilai Islam dalam penerapannya.

Mahasiswa didorong untuk berpikir kritis mengenai bagaimana mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menggabungkan prinsip-prinsip Islam dengan inovasi teknologi, baik dalam bidang ekonomi maupun pendidikan.

Selama sesi tanya jawab, mahasiswa berpartisipasi aktif dengan mengajukan pertanyaan seputar penerapan ekonomi syariah di dunia digital serta relevansi tafsir dalam menjawab tantangan era modern.

Baca Juga:  Pengajian Al-Karimah Fosita SD Plus Al-Muhajirin Purwakarta Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Studium Generale ini menjadi awal yang penting bagi mahasiswa STAI Al-Muhajirin untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan zaman, dengan keyakinan bahwa pendidikan Islam dan ekonomi syariah dapat tumbuh seiring perkembangan teknologi. Kampus berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dengan zaman, tanpa melupakan akar-akar nilai keislaman.

Acara ditutup dengan doa, disertai harapan agar para mahasiswa mampu menjadi generasi yang memajukan ekonomi Islam dan pendidikan Islam di tingkat lokal maupun global, dengan memanfaatkan segala peluang yang ada di era disrupsi digital. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *