PURWAKARTA– Yayasan Al Muhajirin menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Persatuan Manajer Pendidikan Islam (Perma Pendis) dan Seminar Internasional, yang menjadi bagian acara yang diselenggarakan di Grand Asrilia Hotel, Kota Bandung, Sabtu 7 September 2024.
Acara yang berlangsung pada 6 hingga 8 September 2024 ini mengundang 63 tokoh dari 50 lembaga pendidikan Islam se-Nusantara, termasuk para Guru Besar dan calon Guru Besar.
Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan Al Muhajirin Purwakarta Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd hadir diwakilkan Dede Supriatna, M.Pd.I, yang merupakan Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAI Al Muhajirin.
Kehadiran STAI Al Muhajirin, khususnya Program Studi MPI, dalam acaranya ini membuka ruang komunikasi dan penjajakan kerja sama, khususnya benchmarking dengan program-program studi sejenis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Adapun Seminar Internasional yang menjadi bagian dari rangkaian acara ini menghadirkan pembicara terkemuka dari berbagai negara.
Di antaranya, Prof. Hj. Tin Farida, Guru Besar UIN Sumut, dan Prof. Zuraidah dari University of Malaya, Malaysia, yang membahas topik-topik strategis terkait pendidikan Islam di era global.
Selain itu, sejumlah tokoh pendidikan nasional turut memberikan kontribusi pemikiran dalam ruang diskusi pada acara tersebut di antaranya seperti Prof. Dr. H. Badruddin (Ketua Umum Perma Pendis), Prof. Dr. H. Fatah Syukur, M.Ag (Guru Besar UIN Semarang), Prof. Dr. Imam (Guru Besar UIN Solo), dan Dr. Suhelmon (Kepala MAN Riau) dan masih banyak lagi.
Acara yang berlangsung khidmat ini memberikan ruang diskusi mendalam tentang “Perspektif Pendidikan Islam Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits.”
Salah satu sesi utama dipandu oleh Dr. Aep Saiful Rohman dari UIN Bandung, dengan Syaikh Dr. Muhammad bin Ahmad Al Khotib sebagai pemateri utama.
Tentu saja, acara ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar lembaga pendidikan Islam, serta mengembangkan kolaborasi yang lebih produktif demi meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. (*)