Momen Perpisahan dengan Dua Sosok Guru di SMI Al-Muhajirin Purwakarta

Bagikan artikel ini:
Momen perpisahan dengan dua sosok Guru di SMI Al-Muhajirin Purwakarta yakni Bapak H. Jaenudin, S.Ag., M.Pd., yang akrab disapa Pak Jaed, dan Teh Nurosyifah

Kamis 5 September 2024, suasana di SMI Al Muhajirin Purwakarta, di balik senyum dan salam yang beredar, ada rasa haru yang tak bisa ditutupi.

Hari itu, sekolah harus melepas dua guru yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan Al-Muhajirin; H.Jaenudin, S.Ag., M.Pd., yang akrab disapa Pak Jaed, dan Teh Nurosyifah atau lebih dikenal dengan Teh Upi.

Pak Jaed, sosok yang telah mengabdi sejak 2001, beliau adalah guru senior yang selama ini menjadir pilar yang berdiri kokoh di balik pelajaran Fiqih dan Nahwu, membimbing generasi demi generasi.

Baca Juga:  Disaksikan Ibunda, Kinara Semangat Jalani Ujian Tasmi' 1 Juz Sekali Duduk pada Juz 30 Al-Qur'an

Tak banyak yang tahu, kehadiran Pak Jaed di Al Muhajirin adalah hasil ajakan dari sahabat lamanya, KH R. Marpu, yang merupakan teman kuliahnya saat di Ponpes Cipasung, Tasikmalaya. Pertemanan yang berlanjut hingga mengikat dalam pengabdian di lembaga ini.

Selama 23 tahun, beliau menjadi bagian dari keluarga besar Al Muhajirin, mengajar, memberikan segalanya kepada murid-muridnya.

Namun, di setiap perjumpaan tentu akan selalu ada perpisahan. Pak Jaed memilih mundur dengan alasan: “Tak bisa mendua.” Kesibukannya di luar semakin padat, dan baginya, pilihan itu harus diambil dengan ikhlas.

Kita mendoakan beliau agar terus berkarya dan membawa manfaat di mana pun mengabdi.

Baca Juga:  Guru MTS Al-Muhajirin Purwakarta Raih Juara 1 Tingkat Nasional pada Kompetisi Inovasi Ma'arif Kategori Video Pembelajaran Bahasa Arab

Lalu ada Teh Upi, alumni yang tumbuh dan berproses di Al Muhajirin sejak SMP hingga SMA. Kini, ia bersiap mengukir lembaran baru dalam hidupnya: menikah dan melanjutkan studi di luar negeri.

Memilih untuk terus belajar, tak henti berlari mengejar mimpi. Teh Upi adalah simbol semangat baru, generasi yang lahir dari rahim Al Muhajirin, siap mengharumkan nama sekolah di kancah internasional.

Tentu saja, perpisahan selalu memiliki filosofi yang dalam. Ia adalah jeda dalam perjalanan, namun bukan akhir. Kita percaya, kebaikan yang telah ditanam akan terus tumbuh, di mana pun mereka berada.

Baca Juga:  Al-Muhajirin Tour & Travel: Memudahkan Perjalanan Ibadah Umrah dan Wisata Domestik

Pak Jaed dan Teh Upi hanya berpindah peran, melanjutkan kisah di panggung yang berbeda. Sementara kita yang tinggal di sini, mengenang dan mendoakan agar senantisa dilindungi Allah SWT.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka malaikat akan berkata: ‘Aamiin, dan bagimu juga seperti itu.’(HR. Muslim)

Selamat jalan, Pak Jaed. Selamat menempuh kehidupan baru, Teh Upi. Insyaallah doa-doa terbaik selalu menyertai langkah kalian. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!