Ketika matahari baru saja menampakkan wajahnya, suasana pagi di Al Muhajirin Purwakarta Kampus Pusat terasa berbeda. Udara segar membelai wajah-wajah generasi muda santri penuh semangat, yang sejak subuh sudah berkumpul, membentuk shaf shaf barisan.
Keheningan yang menyelimuti lapangan itu pecah seketika oleh derap langkah sepatu para anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) SMA-MA Al Muhajirin.
Langkah mereka seirama, menghentak tanah, membentuk irama, menandai keseriusan hari itu, yang beriringan memasuki lapangan, bergerak dengan formasi ke arah tiang bendera.
Komando dari Ilyas Maulana, sang komandan upacara, menggema. Suaranya lantang, menyuarakan perintah yang dipatuhi tanpa ragu oleh seluruh peserta upacara.
Di tengah lapangan, Rafly Fauzan, dengan wajah yang menampilkan campuran antara kebanggaan dan ketegangan, berdiri tegak. Bersamanya ada Rafi Pasha, pembawa baki, yang menggenggam erat bendera merah putih seakan memegang tanggung jawab besar atas pundaknya, sementara Arjuna Dwi Satria bersiap untuk mengerek bendera itu.
Ketika aba-aba diberikan, Rafly dan Arjuna mulai menaikkan bendera dengan penuh kehati-hatian, diiringi lagu “Indonesia Raya” yang mengalun khidmat.
Semua yang hadir, dari siswa hingga guru, berdiri tegak dengan tatapan lurus ke bendera yang perlahan naik.
Di saat-saat seperti itu, waktu seolah melambat, mengizinkan setiap orang yang hadir untuk benar-benar meresapi makna dari perjuangan dan kemerdekaan.
KH. R. Marpu Muhidin Ilyas, MA, yang bertindak sebagai Pembina Upacara, menyampaikan pidatonya. Beliau mengingatkan semua yang hadir tentang makna kemerdekaan yang sesungguhnya. “Kemerdekaan diyakini benar oleh kita sebagai karunia Allah, sebagai nikmat dan rahmat dari Allah SWT,” ucapnya.
Mendengar kata-kata itu, ingatan kita melayang ke masa lalu, mengingat betapa perjuangan para pahlawan begitu penuh dengan pengorbanan.
Dan atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa, perjuangan tersebut berbuah manis, bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya.
Lepas Kontingen Purwakarta ke Pospeda Jawa Barat
Pada pagi yang penuh semangat nasionalisme tersebut, Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., bersama Ibunda Pesantren Al-Muhajirin, Dra. Hj. Euis Marfuah, M.A., dengan penuh khidmat mengikuti jalannya upacara.
Usai upacara, penampian dramben menambah meriah suasana peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Al-Muhajirin Kampus Pusat tersebut. Seluruh santri tampak gembira seraya membawa miniatur bendera merah putih di tangan masing-masing.
Momen penting lainnya berlangsung ketika Dr. Hj. Ifa Faizah diberi kehormatan untuk melepas kontingen santri dari Al-Muhajirin Kampus Pusat yang akan mewakili Kabupaten Purwakarta di Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) tingkat Provinsi Jawa Barat.
Kebanggaan dan harapan tinggi tampak jelas di mata para santri yang telah berjuang keras hingga akhirnya terpilih sebagai mayoritas kontingen dari Purwakarta.
Santri-santri Al-Muhajirin Kampus Pusat sebelumnya telah membuktikan keunggulan dengan memborong juara pada ajang Pospeda tingkat kabupaten, sehingga keberangkatan mereka ke tingkat provinsi ini selain membawa nama baik pondok pesantren, tetapi juga menjadi representasi kebanggaan bagi Kabupaten Purwakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Hj. Ifa memberikan motivasi kepada kontingen, mendorong mereka untuk memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama pondok pesantren serta Kabupaten Purwakarta di ajang Pospeda tingkat provinsi. (*)