
PURWAKARTA- Alumni Pesantren Al-Muhajirin dari berbagai angkatan dan kota memenuhi Aula SDK Kampus Pusat dalam acara Halal Bihalal Alumni bersama Syaikhuna, Sabtu sore 12 April 2024.
Acara yang digagas Ikatan Santri Alumni Al-Muhajirin (ISMI) ini menjadi momen berharga untuk mempererat ukhuwah.
Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA dalam tausiahnya menyampaikan pesan mendalam yang bersumber dari kitab Tanbihul Ghafilin tentang sifat-sifat kekasih Allah.
Beliau mengajak para alumni untuk meneladani akhlak para wali Allah agar termasuk ke dalam golongan yang dirahmati.
“Kekasih Allah itu tidak merasa takut dan tidak pernah bersedih hati. Mereka punya karakter yang bersih hatinya, dermawan, pandai menjaga lisan, rendah hati, dan tabah dalam menghadapi ujian,” ujar beliau.
Syaikhuna menekankan pentingnya membersihkan hati dari cinta dunia dan penyakit-penyakit batin seperti hasad, iri, dan dendam.
Hati yang bersih ibarat cermin bening yang mampu merekam keagungan Allah. Sebaliknya, hati yang kotor menjadikan seseorang buta—bukan buta mata, tapi buta hati yang akibatnya berat sekali.
“Kalau hati buta, bahaya. Bahkan Rasulullah diutus yang utama adalah bersihnya hati (yuzakkihim),” ujarnya.
Syaikhuna juga menganjurkan agar alumni menjadi pribadi yang dermawan dan tidak kikir, sebagaimana Rasulullah yang dikenal pemurah.
“Orang bakhil itu banyak musuhnya. Tapi orang dermawan, banyak kawan banyak teman, loba nu resepeun, Allah dekat, Rosul dekat, Surga dekat, termasuk RahmatNya Allah dekat,” ungkap beliau.
Kemudian, Syaikhuna menekankan pentingnya menjaga ucapan. Beliau mengutip hadits “Salamatul insan fi hifdzil lisan”—selamatnya manusia tergantung pada lisannya. Alumni diingatkan untuk senantiasa berkata santun, terutama kepada orang tua, sebagaimana perintah dalam Al-Qur’an: “Wa qul lahuma qaulan karima.”
Selain itu, beliau juga menekankan sikap rendah hati dan ketabahan dalam menghadapi tantangan. Beliau menyinggung perjuangan panjang saat merintis dan membangun Pesantren Al-Muhajirin sebagai bentuk istikamah dan kesabaran.
“Kalau Allah memberi ujian, itu tanda Allah sayang. Maka alumni harus tabah, harus kuat. Jangan mundur ketika dihadang persoalan,” nasihat beliau.
Halal Bihalal Alumni ini selain sebagai ajang silaturahmi, tapi juga forum penguatan visi alumni untuk terus mendukung kemajuan pesantren.
Ketua Panitia, H. Deden Saepudin, M.Hum, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para alumni dan mengajak semua untuk terus menjalin ukhuwah yang telah terbangun.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia juga menyiapkan Special Reward dari Syaikhuna bagi angkatan dengan kehadiran terbanyak.
Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd mengatakan alumni memiliki peran strategis karena memahami secara mendalam visi, misi, dan semangat perjuangan guru kita.
“Harapannya agar terus berkontribusi dan menjadi pelopor perubahan di masyarakat,” ujar Hj. Ifa.
Kehadiran alumni dari berbagai kota seperti Bogor, Tangerang, dan daerah lainnya menunjukkan kuatnya ikatan emosional antara alumni dengan almamater, kendati tidak semuanya dapat hadir secara langsung.
“Yang terpenting bukan hanya kehadiran fisik, tetapi bagaimana hati kita tetap terhubung dengan guru kita. Salah satunya dengan terus mendoakan dan mendukung program-program Al-Muhajirin di manapun kita berada,” ujarnya. (*)