
PURWAKARTA— Pondok Pesantren Al Muhajirin terus memperluas kiprah kemandirian ekonomi melalui pengembangan agrobisnis dan agrowisata berbasis pesantren. Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, mengungkapkan bahwa pesantren kini tengah mempersiapkan sejumlah program berbasis pertanian dan wisata, termasuk pembangunan kolam renang Islami yang berstandar internasional. Kolam renang ini dirancang khusus dengan sistem pemisah antara laki-laki dan perempuan, memenuhi kebutuhan wisata Islami sakaligus edukatif.
Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA menyampaikan bahwa pengembangan kemandirian ekonomi pesantren merupakan hal penting agar tidak sekadar bergantung pada proposal bantuan, tetapi mampu memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal.
“Ada istilah ngagoreng daging ku gajihna, inilah kemandirian pondok pesantren, memberdayakan potensi yang ada. Tapi bagaimana pun, pimpinan pondok harus berjiwa usaha, sehingga nanti bisa memberikan kontribusi manfaat, bukan hanya untuk lingkungan pondok, tetapi kontribusi penting ini berlaku juga untuk lingkungan masyarakat,” ujar beliau saat menyampaikan tausyah dalam Acara Pembukaan Pengembangan Usaha Berbasis Ekosistem yang diselenggarakan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat yang diikuti perwakilan 91 pesantren dari wilayah 2 Jawa Barat, Kamis 31 Oktober 2024.
Menghidupkan Kemandirian Ekonomi dan Mengembangkan Pertanian
Dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, Al Muhajirin tengah menjalankan program pengembangan pertanian di Wanayasa. Selain mengembangkan tanaman jagung, padi darat, dan kopi, pesantren juga mengajak santri untuk memanfaatkan lahan pesantren sebagai sarana edukasi praktis. Dengan agrowisata ini, santri dan masyarakat dapat menikmati liburan di dalam pesantren, bercocok tanam, dan berinteraksi langsung dengan alam.
Syaikhuna menambahkan, “Banyak potensi yang bisa kita kelola. Kalau bisa, anak-anak tidak perlu jauh-jauh untuk liburan. Kita kembangkan hiburan yang mendidik, berkebun di tanah sendiri,” kata beliau.

Kolam Renang Islami Berstandar Internasional
Salah satu inovasi Al Muhajirin yang sedang dirancang adalah kolam renang Islami berstandar internasional. Menyadari pentingnya aktivitas rekreasi Islami yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama, pesantren berupaya menghadirkan kolam renang yang akan didesain dengan pembatasan ruang antara laki-laki dan perempuan.
“Kolam berenang yang model Islami, standar internasional, bisa diterima para ajengan dan ulama, dimana kolam berenang yang sifatnya Islami mungkin bisa terpisah oleh hijab antara laki dan perempuan,” jelas Syaikhuna.
Membangun Jiwa Wirausaha
Dalam pelatihan pengembangan usaha berbasis ekosistem pesantren yang digelar oleh Pemprov Jawa Barat, Pondok Pesantren Al Muhajirin kembali menjadi sorotan sebagai role model pengembangan usaha pesantren.
Menurut Syaikhuna, pelatihan ini merupakan langkah nyata bagi pesantren-pesantren untuk semakin mapan secara ekonomi. “Kita harus bersyukur kepada Pemprov Jawa Barat yang telah memberikan pelatihan ini. Pemberdayaan ekonomi di pesantren bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pondok, tetapi untuk memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat,” ujarnya.
Syaikhuna juga mengingatkan bahwa Rasulullah SAW merupakan seorang pedagang dan pengusaha sukses, menjadi contoh teladan yang menekankan pentingnya bidang perdagangan dalam meningkatkan kesejahteraan. (*)