
PURWAKARTA- Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta menjadi tuan rumah utama dalam kampanye nasional Gaya Hidup Sadar Sampah di pesantren, yang digelar pada Sabtu 8 Maret 2025. Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, dengan agenda utama pengukuhan Kader Lingkungan Generasi Muda dari Kalangan Santri.
Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Dr. Hanif Faisol Nurofiq hadir secara langsung di Ponpes Al-Muhajirin Kampus 3 Citapen, Sukatani, didampingi perwakilan Kementerian Agama dan tokoh-tokoh pesantren.
Kehadirannya menjadi momentum penting dalam menggerakkan santri untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Selain Al-Muhajirin, delapan pesantren lain di Indonesia turut serta dalam acara ini melalui siaran langsung.
Sebagai tuan rumah utama, Al-Muhajirin bukan sekadar lokasi acara, tetapi juga contoh nyata bagaimana sebuah pesantren bisa menerapkan konsep Zero Waste.

Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa lembaga pendidikan ini telah lama berkomitmen terhadap kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami mengelola 22 unit sekolah dan madrasah, dengan lebih dari 6.500 siswa. Dengan jumlah sebesar itu, pengelolaan sampah menjadi tantangan yang tak terelakkan. Karena itu, Al-Muhajirin telah meluncurkan berbagai program, termasuk lomba kebersihan antar-unit, pembentukan kader lingkungan, serta training of trainer untuk duta kebersihan,” ujar Dr. Ifa.
Selain itu, Al-Muhajirin juga telah mengembangkan rumah pengolahan sampah berbasis ekonomi sirkular. Di sini, sampah organik diolah menjadi maggot, sementara sampah anorganik didaur ulang melalui pencacahan. Konsep ini bukan hanya solusi bagi pesantren, tetapi juga menjadi model pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di berbagai lembaga pendidikan.
Di tengah acara, suasana menjadi khidmat ketika pesan dari Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin MA disampaikan melalui telekonferensi dari Mesir.
Beliau mengatakan bahwa kesadaran lingkungan sejatinya merupakan bagian dari ajaran Islam.
“Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Rasulullah SAW bersabda untuk tidak membuang sampah di tempat air, di jalan, dan di tempat berteduh,” ungkapnya.
Dalam acara ini, Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya perubahan gaya hidup dalam mengurangi sampah. Ia mengajak santri untuk membiasakan diri mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta mengelola konsumsi makanan agar tidak berlebihan.
“Semakin banyak sampah yang kita keluarkan, semakin besar tanggung jawab kita untuk mengelolanya. Kita bisa mulai dari kebiasaan kecil, seperti membawa tumbler dan tidak membuang makanan secara berlebihan,” ujarnya.
Acara ditutup dengan ceramah keagamaan yang mengingatkan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari iman. (*)