Malam Jumat di Asrama Mahasiswi STAI Al-Muhajirin Purwakarta: Dzikir, Yasinan, dan Pembentukan Karakter

Bagikan artikel ini:
Hj. Cucu, pengasuh santri mahasiswi STAI Al-Muhajirin, memberikan sertifikat penghargaan dan uang pembinaan kepada tiga pemenang lomba budaya bersih kamar santri. Dengan senyum lebar dan penuh kebanggaan, beliau berfoto bersama para pemenang yang tak kalah ceria.

Dzikir jama’i, yasinan, dan debaan di Asrama Mahasiswi STAI Al-Muhajirin Purwakarta menghadirkan suasana khusyuk. Malam itu, Kamis 23 Agustus 2024, para mahasiswi mendekatkan diri kepada Allah serta memperkuat ikatan antar sesama.

Dzikir jama’i adalah bentuk ibadah yang membawa ketenangan jiwa. Manfaat dzikir telah banyak diulas dalam berbagai literatur keagamaan maupun psikologi modern. Dalam Islam, dzikir adalah sarana untuk mengingat Allah, sebuah aktivitas spiritual yang menghubungkan hati dengan Sang Pencipta.

Dari sisi ilmiah, penelitian menunjukkan bahwa dzikir dapat menurunkan kadar stres, meningkatkan ketenangan batin, dan memperkuat kesehatan mental. Menariknya, dzikir yang dilakukan secara berjamaah, seperti yang dilakukan para mahasiswi ini, memperkuat rasa kebersamaan, membangun solidaritas, dan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Malam itu, setelah dzikir dan yasinan, suasana bergeser ke arah yang lebih kasual dan tetap bermakna: lomba budaya bersih kamar santri. Ini bukan sekadar kompetisi untuk melihat siapa yang paling rapi, tetapi lebih dari itu, ini adalah tentang menanamkan kebiasaan, habit positif yang menjadi fondasi penting dalam pembentukan karakter.

Baca Juga:  Institut Teknologi Al-Muhajirin (ITM) Kenalkan Program Beasiswa kepada Karyawan PT Indorama Synthetics

Budaya bersih di asrama adalah hal yang mendasar. Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman. “Kebersihan sebagian dari iman” bukan sekadar slogan, tetapi sebuah prinsip hidup yang dipegang teguh. Menjaga kebersihan berarti menjaga diri dari hal-hal yang dapat merugikan, baik secara fisik maupun spiritual.

Kebiasaan menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal ini bisa dilihat sebagai bagian dari pembentukan perempuan yang kuat. Seorang perempuan yang terbiasa hidup bersih dan teratur akan memiliki kontrol diri yang baik, mampu mengelola hidupnya dengan lebih tertata, dan tentunya memiliki ketahanan mental yang lebih kuat.

Baca Juga:  Di Seminar Ke Aswajaan dan Pengembangan Karakter, Teh Ifa Sebut Aswaja Sebagai Jantungnya Pendidikan

Dalam konteks pendidikan pesantren, kebiasaan-kebiasaan seperti ini adalah bagian dari tarbiyah, proses pembinaan yang tidak hanya menyasar aspek intelektual, tetapi juga moral dan spiritual.

Teori habit formation menyatakan bahwa kebiasaan terbentuk melalui repetisi, dan kebiasaan-kebiasaan kecil yang tampaknya sepele bisa berdampak besar pada kehidupan seseorang.

Ketika para mahasiswi ini rutin mengikuti dzikir dan yasinan, serta menjaga kebersihan kamar mereka, sebenarnya mereka sedang membangun fondasi kuat untuk masa depan. Kebiasaan baik yang terus dipupuk akan menjadi bagian dari karakter, dan karakter inilah yang akan menentukan masa depan.

Kegiatan seperti dzikir jama’i, yasinan, dan budaya bersih di asrama membentuk perempuan yang taat beribadah serta perempuan yang kuat dan mandiri. Mereka belajar untuk mengelola waktu, menjaga diri dan lingkungan, serta membangun hubungan yang sehat dengan sesama.

Baca Juga:  Mushafahah Pagi, Memulai Hari dengan Cara yang Indah di SMA Fullday Al-Muhajirin Purwakarta

Malam Jumat itu, di asrama STAI Al-Muhajirin, para mahasiswi sedang membangun diri, membentuk karakter, dan menyiapkan diri untuk menjadi perempuan yang tangguh, baik secara spiritual, mental, maupun sosial. Dan semua itu, dimulai dari kebiasaan kecil yang mereka lakukan bersama-sama.

Hj. Cucu, pengasuh santri mahasiswi STAI Al-Muhajirin, memberikan sertifikat penghargaan dan uang pembinaan kepada tiga pemenang lomba budaya bersih kamar santri. Dengan senyum lebar dan penuh kebanggaan, beliau berfoto bersama para pemenang yang tak kalah ceria. Momen ini menjadi penutup yang manis dari malam tersebut. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *