
Ruang aula SMP Al-Muhajirin 3 dipenuhi gelombang energi muda. Lebih dari 200 siswa kelas IX duduk dengan penuh semangat, sebagian sibuk mencatat, sementara yang lain tak sabar menanti giliran untuk bertanya.
Di depan mereka, berdiri seorang pria bersahaja dengan tatapan penuh keyakinan: Iqbal A. Ibrahim, penulis dan pembicara yang akrab dipanggil Amar.
Pagi itu, Jumat 17 Januari 2025 dalam acara yang diinisiasi Lembaga Penerbitan dan Publikasi (LP2M) Al-Muhajirin ini, Amar tak hanya berbagi teknik menulis cerpen, tetapi juga semangat untuk bermimpi besar melalui tulisan.
“Kalian semua memiliki cerita yang layak untuk didengar.”
Kata-kata Amar menggema di ruangan itu, seakan membangkitkan rasa percaya diri yang selama ini terpendam dalam hati para siswa.
“Menulis adalah cara untuk berbicara kepada dunia tanpa batas,” ujarnya.
Selain pembekalan penulisan cerita pendek. Bagi para siswa, ini adalah perjalanan menemukan kekuatan dari ide-ide sederhana yang mungkin sering mereka abaikan.
Amar mengajak mereka mengurai inspirasi dari hal-hal kecil di sekitar: tawa seorang teman, hujan yang jatuh di pagi hari, hingga momen berharga bersama keluarga.
Selama lebih dari dua jam, siswa diajak memahami seni membangun alur cerita yang hidup.
Amar mengilustrasikan bagaimana sebuah karakter sederhana bisa menjadi tokoh utama yang tak terlupakan. Ia memberikan contoh-contoh menarik, sering kali diselingi humor yang membuat suasana semakin hangat.
Para siswa juga diajak langsung menulis cerita pendek berdasarkan ide yang mereka miliki saat itu.
Tak sedikit yang terlihat gugup, namun dorongan Amar untuk menulis apa adanya berhasil mengubah kekhawatiran menjadi antusiasme. Beberapa siswa bahkan mendapat kesempatan untuk membacakan karya mereka, yang langsung mendapat apresiasi dari Amar dan teman-teman lainnya.
Kepala SMP Al-Muhajirin 3, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah nyata untuk mengembangkan literasi siswa.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi langkah awal bagi para siswa untuk mengasah kreativitas mereka, khususnya dalam dunia literasi,” ujar beliau.
Di penghujung acara, Amar menyampaikan pesan yang penuh motivasi kepada para siswa. Ia mendorong mereka untuk tidak berhenti membaca, menulis, dan membagikan karya kepada dunia.
Menurutnya, perjalanan menjadi seorang penulis hebat selalu dimulai dari keberanian sederhana untuk menuangkan ide ke dalam tulisan. Pesan ini seakan menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil dalam menulis adalah awal dari pencapaian yang lebih besar. (*)