PURWAKARTA- Langit pagi di atas Kampus 2 Al-Muhajirin cerah, seakan tahu bahwa hari ini bukanlah hari biasa. Seluruh keluarga besar Al-Muhajirin berkumpul dalam semangat kebersamaan. Suara merdu ayat suci Al-Qur’an menggema, diikuti dengan sholawat kepada Baginda Rasulullah SAW.
Di lapangan, ada semacam getaran energi yang merambat, terkumpul dalam satu titik, menunggu untuk dilepaskan. Ribuan santri, guru, dan kepala sekolah berdiri tegak. Semua mata tertuju ke tiang bendera.
Ketika pengibaran bendera merah putih dimulai, lagu Indonesia Raya berkumandang, mengiringi kibaran bendera yang perlahan naik. Para santri, termasuk santri kecil di barisan depan, mengangkat tangan dan memberi hormat dengan khidmat. Momen ini seolah mengingatkan mereka akan sejarah panjang perjuangan santri dan ulama demi kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Dalam hening, semua berdoa untuk mengenang para pahlawan, ulama, dan santri yang telah berkorban. Suasana begitu khidmat, meresap ke dalam jiwa setiap yang hadir.
Pesan dari KH. Rd. Marfu Muhyiddin Ilyas
Selanjutnya, KH. Rd. Marfu Muhyiddin Ilyas, MA, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirin, memberikan amanat. Dalam suaranya yang tenang namun tegas, beliau menyampaikan pesan yang menggema di hati para santri dan guru:
“Hari Santri Nasional adalah bentuk apresiasi negara terhadap peran santri dalam kemerdekaan dan pembangunan. Maka, Hari Santri Nasional adalah cara kita, melalui Nahdlatul Ulama, untuk menyadarkan diri kita dan dunia bahwa Indonesia ini dibangun, berdiri, berjalan, dan bergerak sampai hari ini, sampai detik ini, sebagian besar karena perjuangan santri.
Sebetulnya, santri yang dimaksud adalah para ulama, tetapi tidak ada ulama kecuali santri. Tidak mungkin ada keulamaan yang diraih tanpa pernah menjalani peran sebagai santri. Santri belum tentu ulama, tapi ulama pasti adalah santri.
Jika kita lihat, Hari Santri diambil dari tanggal 22 Oktober, yang merupakan titik mangsa Resolusi Jihad. Itu sebetulnya adalah peran ulama. Namun, di balik ulama, ada santri yang taat, patuh, loyal, dan penuh cinta, siap mengikuti ulamanya.
Maka, Hari Santri ini adalah cara kita mengingatkan diri di pesantren-pesantren, khususnya Al-Muhajirin, tentang bagaimana kita memiliki peran besar bagi bangsa ini. Bagaimana kita berperan dalam politik, ekonomi, sosial, dan segala aspek kehidupan.
Namun, ini intinya: tidak mungkin kalian sebagai santri akan memiliki kontribusi atau peran besar kecuali hakikat kesantrian ada dalam diri kita. Tidak mungkin siapapun bisa berperan besar dalam pembangunan bangsa ini, mengisi kemerdekaan, melanjutkan perjuangan menjaga NKRI, serta mewarisi semangat Resolusi Jihad untuk mengorbankan jiwa raga bagi bangsa ini, tanpa memiliki hakikat kesantrian dalam dirinya.
Dan hakikat kesantrian itu tiada lain adalah ilmu-ilmu Rasulullah SAW.
Maka, pesan saya singkat saja untuk semua, seperti yang Rasulullah pesankan kepada kita, ‘Alaykum bihādhā al-ʿilmi qabla an yurfaʿ.’
Pelajari ilmu Rasulullah sebelum ilmu itu hilang. Ngaji, semua harus mau ngaji. Bukan santri kalau tidak ngaji.”
Parade Seni, Lomba, Bazar
Selesai upacara, para santri berparade, menampilkan prestasi. Pemenang lomba Nadhom tampil satu per satu. Setiap bait yang mereka lantunkan seolah mengingatkan kembali sejarah panjang kesantrian dan peran santri di masa kini.
Lalu ada koreografi. Seni orkestra yang dimainkan oleh santri-santri dari berbagai unit Al-Muhajirin. Setiap nada, setiap gerak, seperti bercerita—tentang mimpi-mimpi, tentang masa depan yang mereka rangkul dengan keyakinan.
Tidak ketinggalan, pemenang lomba puisi tampil. Yang menarik, kepala sekolah yang tampil langsung membaca puisi berjudul “Aku adalah Santri,” yakni kepala sekolah SD Plus 3 Al-Muhajirin, SD Plus 1 Al-Muhajirin, dan SMP Fullday Al-Muhajirin.
Sementara di sudut lain, kehadiran bazar UMKM warga dan produk unit Al-Muhajirin menambah semarak perayaan Hari Santri Nasioanl 2024 yang bertemakan Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan, ini. Puluhan stand berjejer. Al-Muhajirin melalui perayaan Hari Santri ini menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. (*)