
JAKARTA– Kementerian Agama RI bersama Forum Nasional Himpunan Prodi Manajemen Zakat Wakaf (Fornas Mazawa) dan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (Foseei Nasional) kembali menyelenggarakan webinar mingguan “Ekspos Zawa”. Program literasi zakat wakaf ini bertujuan memperkenalkan berbagai program inovatif di bidang zakat dan wakaf kepada masyarakat.
Ekspos Zawa kali ini mengusung tema Program Inkubasi Wakaf Produktif. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis pagi, 17 September 2024, dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Gofur, S.Ag., M.Ag., serta Kasubid Edukasi Inovasi Kerjasama Zakat dan Wakaf, Muhibudin Alawi, S.Fii., M.E. Webinar ini dipandu oleh moderator dari Fornas Mazawa, Fahmi Rizqi Fadillah, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Literasi Zakat Wakaf.
Pemateri utama kali ini adalah Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmad, M.Pd., Ketua Yayasan Al-Muhajirin Purwakarta, yang menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya inovasi dan pengelolaan wakaf produktif di Indonesia. “Zakat dan wakaf bukan hanya menjadi bentuk kesyukuran kita atas nikmat Allah, tapi juga menjadi kontribusi nyata bagi umat dan bangsa, khususnya dalam bidang perekonomian,” ujarnya.
Dr. Ifa menambahkan bahwa konsep zakat dan wakaf telah diperkenalkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan kini berkembang menjadi lebih variatif. Selain aset berupa bangunan atau tanah untuk ibadah, wakaf juga bisa dikelola dalam bentuk tunai dan saham, selama pengelolaannya sesuai dengan prinsip halal dan produktif.
Program Inkubasi Wakaf Produktif yang diinisiasi oleh Kementerian Agama, menurut Dr. Ifa, merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai produktivitas aset wakaf. Yayasan Al-Muhajirin sendiri telah mengikuti program ini sejak 2022. “Alhamdulillah, kami mendapatkan banyak edukasi berkelanjutan dan terus dipandu hingga saat ini, sehingga pengelolaan aset wakaf kami semakin optimal,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga substansi harta wakaf agar nilainya tetap terjaga, bahkan ketika digunakan untuk usaha. Program inkubasi wakaf ini telah menjadi jalan bagi Yayasan Al-Muhajirin dalam memaksimalkan aset wakaf yang sebelumnya belum tergarap secara optimal.
“Harapannya, program ini dapat terus berlanjut dan membantu banyak pihak yang mungkin belum memiliki sumber daya manusia atau sistem pengelolaan yang memadai. Dengan dukungan ini, kami optimis aset-aset zakat dan wakaf di Indonesia bisa dikelola dengan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Ekspos Zawa tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat dan lembaga untuk lebih memahami potensi besar zakat dan wakaf dalam pembangunan ekonomi umat. (*)