Kolaborasi LP Ma’arif NU Jabar dan ITB: Langkah Maju Penguatan Pendidikan Sains dan Teknologi

Bagikan artikel ini:
Kolaborasi LP Ma’arif NU Jabar dan ITB

BANDUNG— Dalam atmosfer yang sejuk di sekitar Masjid Salman ITB, kolaborasi strategis antara Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Jawa Barat dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai dijalin.

Pertemuan penting yang berlangsung pada 15 Oktober 2024 ini menjadi landasan bagi pengembangan bersama di bidang sains dan teknologi, yang kian relevan di tengah era digital.

Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, MPd, selaku Ketua LP Ma’arif NU Jawa Barat, memimpin langsung kunjungan ini. Dalam keterangan persnya, ia menyatakan pentingnya penguatan kompetensi di kalangan guru dan siswa di bawah naungan Ma’arif NU.

“Kolaborasi ini adalah ikhtiar kami untuk mendorong Peningkatan kompetensi Sains dan Teknologi Guru dan Siswa di Sekolah Madrasah Ma’arif NU, sebuah kebutuhan esensial bagi generasi masa depan,” ungkapnya.

Sains dan teknologi, menjadi perhatian utama dalam sinergi ini. Dr. Ifa menjelaskan bahwa pelatihan dan workshop akan digelar secara berkelanjutan, dengan kolaborasi LP Ma’arif Jabar dan ITB sebagai penyokong utama.

Baca Juga:  Mini Field Trip SD Plus 2 Al Muhajirin: Membangun Kesadaran Lalu Lintas di Polres Purwakarta

“Kami ingin guru-guru kami menjadi pendidik yang tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga membekali siswa dengan ilmu yang up-to-date dan inovatif,” katanya.

Guru-guru dari sekolah dan madrasah di bawah LP Ma’arif NU akan mengikuti berbagai program yang bertujuan menguatkan kurikulum berbasis teknologi. Teknologi bukan sekadar tambahan, tapi menjadi instrumen vital dalam mencetak siswa yang siap menghadapi tantangan abad 21. ITB, dengan pengalamannya sebagai institusi pendidikan tinggi ternama, dipercaya mampu memberikan sumbangsih besar bagi kemajuan ini.

Kolaborasi LP Ma’arif NU Jabar dan ITB

Teknologi dan Pendidikan: Menuju Digitalisasi Sekolah

Kemajuan pendidikan hari ini menuntut sekolah untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Tak hanya berbicara tentang pelatihan bagi guru, LP Ma’arif NU juga merancang program digitalisasi di sekolah-sekolah. Mulai dari penggunaan platform e-learning, laboratorium virtual, hingga kecerdasan buatan (AI), seluruh elemen ini akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan.

Baca Juga:  Bersama LPBINU,  LP Ma'arif PBNU Perkuat Literasi Lingkungan dan Kebencanaan di Satuan Pendidikan

“Ini adalah zaman di mana teknologi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kami ingin sekolah-sekolah NU dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan kreatif, demi menjawab kebutuhan masa depan,” tambah Dr. Ifa.

Jembatan Menuju Perguruan Tinggi

Salah satu target besar dari kolaborasi ini adalah membuka jalan bagi siswa-siswa berprestasi Ma’arif NU untuk bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ternama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam hal ini, ITB menawarkan kesempatan yang tidak hanya menjanjikan, tapi juga menantang. Kader-kader NU yang memiliki bakat di bidang sains dan teknologi diharapkan dapat mengeksplorasi lebih dalam, dengan dukungan penuh dari ITB.

“Kami ingin santri-santri NU tak hanya mampu bersaing secara lokal, tapi juga global. Dengan bekal ilmu sains dan teknologi yang solid, mereka bisa menjadi agen perubahan di berbagai sektor,” ujar Dr. Ifa dengan optimis.

Baca Juga:  MIC 2025 Sukses Digelar: Integrasi Keilmuan dan Al-Qur’an dalam Konferensi Internasional Milad ke-32 Al-Muhajirin

Menghadapi Era Disrupsi Global

Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, tantangan bagi dunia pendidikan semakin kompleks. Era disrupsi digital, perubahan iklim, dan perkembangan teknologi yang pesat menjadi tantangan tersendiri. Bagi LP Ma’arif NU, kolaborasi dengan ITB adalah langkah strategis untuk mempersiapkan kader-kader NU agar siap menghadapi tantangan tersebut.

Namun, LP Ma’arif NU tetap berpegang pada nilai-nilai yang menjadi ciri khasnya. Dr. Ifa mengingatkan bahwa pendidikan berbasis teknologi ini tidak akan mengabaikan penguatan karakter dan moral santri. “Teknologi hanyalah alat, sementara karakter dan akhlak mulia tetap menjadi inti dari pendidikan di lingkungan NU,” ujarnya.

Kolaborasi ini adalah jembatan menuju masa depan pendidikan yang lebih cerah—dimana sains, teknologi, dan nilai-nilai luhur akan berjalan seiring, membawa generasi NU menjadi pionir dalam membangun bangsa. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *