Meriah! Malam Penganugerahan Al-Muhajirin Award 2025: Transformasi Pesantren Menuju Kemajuan Negeri

Bagikan artikel ini:
Malam Penganugerahan Al-Muhajirin Award 2025 dalam rangka memperingati Milad dan Haul Al-Muhajirin ke-32, dan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102.

PURWAKARTA – Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta sukses menggelar Malam Penganugerahan Al-Muhajirin Award 2025 dalam rangka memperingati Milad dan Haul Al-Muhajirin ke-32 dan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102.

Acara yang berlangsung di Komplek Al-Muhajirin Kampus 2 ini dihadiri oleh ribuan santri, guru, karyawan, serta sejumlah tokoh nasional, Sabtu 15 Februari 2025.

Hadir dalam acara ini, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA, Direktur Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. H. Basnang Said, MA, Direktur PKTHA Kementerian Kehutanan, Julmansyah, S.Hut., M.A.P, serta Staf Khusus Menteri Agama RI, Gugun Gumilar, MA, PhD.

Selain itu, jajaran pengurus PWNU Jawa Barat, perwakilan badan otonom NU, serta unsur Forkopimda turut hadir dalam malam penganugerahan yang penuh khidmat dan semarak.

Acara diawali dengan penampilan Hadroh Santri Al-Muhajirin, yang membawakan shalawat dan qasidah dengan merdu, menambah nuansa religius dalam perhelatan ini.

Tidak hanya itu, para santri juga menampilkan Home Band Al-Muhajirin, yang membawakan lagu-lagu islami dengan aransemen modern, serta lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori Internasional yang semakin menyentuh hati para hadirin.

Transformasi Pesantren: Integrasi Ilmu dan Digitalisasi

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Al-Muhajirin, Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd, menyampaikan bahwa transformasi pendidikan pesantren merupakan sebuah keharusan di era digital.

Baca Juga:  Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA Sampaikan Tausiyah di Penutupan Haflah Nuzulul Qur’an dan Malam Muwada’ah Al-Muhajirin

“Pesantren harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, tema yang kami usung tahun ini adalah Transformasi Pendidikan Pesantren untuk Kemajuan Negeri,” ujarnya.

Sebagai bentuk inovasi, Al-Muhajirin terus mengembangkan kurikulum integratif yang menggabungkan pendidikan agama dan sains. Salah satu terobosan nyata adalah penerbitan buku Biologi berbasis sains, hasil kerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag RI.

Semua lembaga di bawah naungan Al-Muhajirin kini telah menerapkan kurikulum integratif berbasis pesantren.

Di bidang digitalisasi, Al-Muhajirin telah mengembangkan berbagai aplikasi akademik, seperti Sistem Informasi Akademik (Siakad) untuk perguruan tinggi serta e-learning bagi santri.

Pesantren juga menyediakan layanan informasi digital bagi orang tua untuk memantau perkembangan santri secara real-time.

Dari sisi ekonomi, pesantren ini memiliki 22 unit usaha di bawah Lembaga Bisnis Al-Muhajirin, dengan sistem transaksi yang telah berbasis cashless.

“Amanat Syaikhuna, santri harus menjadi sarjana, ulama, dan pengusaha. Oleh karena itu, kami terus membangun ekosistem bisnis pesantren yang berkelanjutan,” tambah Teh Hajah Ifa Faizah.

Kolaborasi Strategis untuk Kemajuan Santri

Baca Juga:  Dikunjungi Menteri Lingkungan Hidup, Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta Jadi Tuan Rumah Nasional Kampanye Gaya Hidup Sadar Sampah HPSN 2025

Pesantren ini juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi guna meningkatkan kompetensi santri dan pengembangan pesantren. Beberapa perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani antara lain:

  • Universitas Pendidikan Indonesia (UPI): Pengembangan inovasi peningkatan kompetensi kepala sekolah, guru, dan guru bimbingan konseling.
  • Badan Gizi Nasional (BGN): Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi santri.
  • PT. Bank Jabar Banten (BJB) Syariah: Penggunaan produk dan jasa layanan perbankan syariah.
  • Kelompok Kerja Pengawas PAI Provinsi Jawa Barat: Penyelenggaraan program pendidikan dan dakwah.
  • Universitas Langlangbuana (UNLA): Kerja sama dalam penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi.
  • Organisasi Tempat Ambil Ilmu (OTAI) Malaysia: Kerja sama dalam bidang bisnis pesantren, termasuk pengiriman dua perwakilan Al-Muhajirin untuk short course di Malaysia.
  • Institut Pertanian Bogor (IPB): Pengelolaan Kebun Annas Bin Malik, termasuk pengembangan healing garden bagi pesantren lansia.
  • LPP Salman ITB: Pembentukan cendekiawan NU yang unggul dalam sains dan teknologi digital.

Dengan berbagai kerja sama ini, Al-Muhajirin terus memperkuat posisinya sebagai pesantren yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada kemajuan.

Kini, setelah 32 tahun berdiri, Al-Muhajirin telah berkembang pesat dengan 22 unit sekolah, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, serta 7 pondok pesantren yang menjadi pusat pembinaan santri. Dua Balai Latihan Kerja (BLK) turut didirikan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.

Baca Juga:  MIC 2025: Konferensi Internasional Spesial Milad ke-32 Al-Muhajirin, Jangan Sampai Ketinggalan!

Selain itu, Al-Muhajirin juga mengembangkan berbagai sektor ekonomi keumatan, seperti layanan travel dan koperasi pesantren, Kebun Annas Bin Malik, Majelis Taklim, serta Dompet Sabilillah untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Saat ini, hampir 7.000 santri menuntut ilmu di Al-Muhajirin, didukung oleh 700 guru dan karyawan.

Malam Penganugerahan Al-Muhajirin Award 2025 dalam rangka memperingati Milad dan Haul Al-Muhajirin ke-32, dan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102.

Penganugerahan Al-Muhajirin Award 2025

Sebagai bentuk apresiasi terhadap mitra strategis, Al-Muhajirin memberikan penghargaan Al-Muhajirin Award 2025 kepada tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam berbagai bidang:

  • Drs. H. Anang Jauharudin, M.M.Pd (Ketua BAZNAS Jabar): Mitra Terbaik dalam bidang sosial
  • Drs. Benni Irwan, M.Si, M.A (PJ Bupati Purwakarta): Mitra Terbaik dalam bidang pemerintahan
  • Raden Arkat Adiredja: Mitra Terbaik dalam bidang kemasyarakatan
  • Drs. H. Masruri, M.Pd (Ummi Foundation): Mitra Terbaik dalam bidang pendidikan
  • Guru, staf, dan pegawai berdedikasi, serta santri berprestasi di tingkat internasional

Sebagai penutup acara, KH. Tata Sukayat, M.Ag, menyampaikan tausiyah dan doa yang dibawakan oleh Katib PWNU Jabar KH Fatahillah.

Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi yang telah dijalankan, Al-Muhajirin mengakar ke bumi menjulang ke langit. Dari Al-Muhajirin untuk Dunia. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *