MIC 2025 Sukses Digelar: Integrasi Keilmuan dan Al-Qur’an dalam Konferensi Internasional Milad ke-32 Al-Muhajirin

Bagikan artikel ini:
The 1st Al-Muhajirin International Conference (MIC 2025) pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Aula Madinah, Kampus 2 Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta.

PURWAKARTA – STAI Al Muhajirin dan Institut Teknologi Al-Muhajirin (ITM) sukses menyelenggarakan The 1st Al-Muhajirin International Conference (MIC 2025) pada Sabtu, 15 Februari 2025, di Aula Madinah, Kampus 2 Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Purwakarta.

Acara ini menjadi bagian dari perayaan Milad ke-32 Al-Muhajirin dengan tema besar Integration of Natural Sciences, Social Sciences, Education, and Technology with the Qur’an.

MIC 2025 diawali dengan tausiah dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Syaikhuna Prof. Dr. KH. Abun Bunyamin, MA.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya konferensi ini, yang bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harla NU) ke-102 dan Milad ke-32 Al-Muhajirin.

“Alhamdulillah, kita dapat melaksanakan acara ini dengan baik. Semoga Milad ke-32 ini semakin memperkuat peran dan manfaat Al-Muhajirin sebagai rahmatan lil ‘alamin, bukan hanya bagi umat Islam di Purwakarta, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Inilah alasan mengapa kami mengadakan konferensi internasional seperti MIC 2025,” ujarnya.

Beliau menegaskan bahwa sejak awal berdiri, Al-Muhajirin berpegang teguh pada motto: berpikir dinamis, berakhlak salaf, dan berakidah Ahlussunnah wal Jamaah.

“Berfikir dinamis artinya Al-Muhajirin selalu mengikuti dinamika dengan prinsip al-muhafadhotu ‘ala qodīmis ṣāliḥ wal akhdzu bil jadīdil aṣlaḥ—merawat yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik. Inilah Motto Al-Muhajirin selama 32 tahun,” jelasnya.

Baca Juga:  Keren. 3 Santri SD Plus 2 Al Muhajirin Lolos ke Babak Final Nasional Digital Math Contest

Kemudian berakhlak salaf, yakni meneladani ulama terdahulu dengan mengambil spirit perjuangan dalam memajukan Islam dan membangun peradaban.

Dengan berlandaskan akidah Ahlussunnah wal Jamaah, Al-Muhajirin terus berkomitmen mencetak generasi yang kuat dalam ilmu agama, juga unggul dalam sains dan teknologi.

“Pondok Pesantren Al-Muhajirin mencetak santri yang bisa menjadi sarjana, ulama, dan pengusaha,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga mengungkapkan rencana kunjungannya ke Mesir dalam waktu dekat untuk studi banding Madrasah Aliyah.

“Kami ingin membuka jalan agar lulusan Al-Muhajirin bisa langsung melanjutkan studi ke Mesir. Mohon doanya agar perjalanan ini diberikan kelancaran,” ujarnya.

Para Pemikir Besar di MIC 2025

Konferensi ini menghadirkan para akademisi dan ulama dari berbagai negara yang membahas bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat selaras dengan nilai-nilai Islam. Para narasumber yang hadir antara lain:

  • Prof. Dr. Phil. Sahiron Samsuddin, M.A – Direktur PTKIS Kemenag
  • Prof. Edwan Kardena, Ph.D. – Perwakilan dari ITB
  • Dr. Hj. Ifa Faizah Rohmah, M.Pd – Ketua Yayasan Al-Muhajirin
  • Prof. Dr. H. Badrudin, M.Ag – Ketua PERMAPENDIS Indonesia
  • Abdul Aziz Sidqi, MA – Kepala LPMQ
  • Purkon Hidayat, DBA – Tehran University, Iran
  • Prof. Mohd Roslan bin Mat Nor, Ph.D. – Malaya University, Malaysia
  • Syeikh Ahmad Khatib – Al-Azhar University, Mesir
  • Prof. Dr. Abd Al-Salam Rajeh – Bilal Al-Syam University, Suriah
Baca Juga:  DIREKTUR OP JASA TIRTA II JADI PEMBICARA SEMINAR NASIONAL WATER PROJECT 2023, BAHAS SMART WATERSHED MANAGEMENT

Diskusi dalam MIC 2025 membuka wawasan tentang bagaimana ilmu sains, sosial, ekonomi, pendidikan, dan teknologi dapat dikembangkan dengan berlandaskan pada nilai-nilai Al-Qur’an.

Partisipasi Luas, 103 Artikel Dipresentasikan

MIC 2025 berhasil menarik partisipasi dari 35 kampus di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), UIN di berbagai kota, IAIN Pontianak, IAIN Palangkaraya, UNJ, UNS, dan banyak lainnya.

Selain itu, tiga kampus internasional turut serta dalam konferensi ini, yaitu Universitas Al-Azhar Kairo, Universitas Islam Madinah, dan Universite de Rennes, Prancis.

Sebanyak 103 artikel ilmiah dipresentasikan oleh para peserta, membuktikan antusiasme akademisi dan peneliti dalam mengeksplorasi integrasi ilmu dan Islam.

Penghargaan 10 Artikel Terbaik

Sebagai bentuk apresiasi, panitia MIC 2025 memberikan penghargaan kepada 10 artikel terbaik yang dinilai memiliki kontribusi ilmiah luar biasa. Penghargaan ini diberikan kepada:

  • Marpu Muhidin Ilyas
  • Shella Septiani, Yessa Tiara Purnamasari
  • Ivan Fanani Qomusuddin, Siti Latifah, Euis Komala, Sam’un
  • Achmad Mahrus Helmi, Mufti Faqih Ali, Halimatus Sya’diyah
  • Derysmono, M. Fahmi Ashari
  • Rizki Nurjehan, Khairil Ansari, Yusnadi
  • Mawar Ardiansyah, Wahyu Akbar Aulia Rahma Hermayani
  • Iwan Satriyo Nugroho, Eti Jumiati, Wisnu Bayu Pratama, Rantiyo
  • Raisa Zuhra Salsabila Awaluddin, Rangga Iskandar Dinata, Arif Zefrizen, Muti’ah Fadillah
  • Rachanda Ambya, Tatang Muh Nasir, Isop Syafe’i, Wawan Purnama, Badrudin
Baca Juga:  Guru dan Santri Al Muhajirin Jadi Kafilah dari Purwakarta di Ajang MTQ Tingkat Provinsi Jabar 2024

Artikel-artikel terbaik ini akan dipublikasikan dalam prosiding dan jurnal ilmiah sebagai bagian dari komitmen Al-Muhajirin dalam menyebarluaskan kajian akademik berbasis Islam.

MIC 2025: Dari Al-Muhajirin untuk Dunia

Kesuksesan MIC 2025 menegaskan bahwa Pondok Pesantren Al-Muhajirin bukan hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat akademik yang menghasilkan pemikiran-pemikiran progresif dalam sains dan teknologi yang berbasis nilai-nilai Islam.

Dengan semangat integrasi ilmu dan Al-Qur’an, Al-Muhajirin terus berkontribusi dalam membangun peradaban Islam yang maju dan berdaya saing global.

MIC 2025 bukan sekadar konferensi, tetapi sebuah gerakan intelektual yang menginspirasi generasi muda Muslim untuk terus menggali ilmu dan memberikan manfaat bagi dunia. (*)

Bagikan artikel ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *